Tingkatkan Komersialisasi Produk Indikasi Geografis Terdaftar, DJKI Manfaatkan Ajang Pameran Inacraft 2023

Jakarta - Indikasi Geografis (IG) adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.

Hingga saat ini banyak indikasi geografis Indonesia yang dikenal di pasar internasional antara lain, Lada Muntok yang telah menembus pasar Eropa, dan Ubi Cilembu yang telah menembus pasar Jepang.

“Hal ini memberikan gambaran bahwa banyak kualitas produk khas Indonesia yang diakui oleh komunitas perdagangan dunia. Mengetahui hal ini, sudah sepantasnya kita lebih menyadari potensi ekonomi produk indikasi geografis Indonesia,” jelas Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua. 

Oleh karena itu, dalam rangka menyambut hari kekayaan intelektual sedunia, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM membuka booth layanan konsultasi kekayaan intelektual serta menampilkan sekitar 21 produk indikasi geografis terdaftar pada ajang pameran Inacraft 2023 yang diselenggarakan pada 1 s.d 5 Maret 2023 di Jakarta Convention Center.

“Melalui booth layanan ini, saya harap masyarakat dapat memanfaatkan semaksimal mungkin untuk mempelajari terkait KI khususnya indikasi geografis,” kata Kurniaman.

Adapun produk indikasi geografis yang dipamerkan pada Inacraft 2023 diantaranya adalah Songket Silungkang asal Sumatera Barat; Tunun Gringsing Bali; Batik Besurek Bengkulu; Tenun Nambo dari Sulawesi Tengah; Batik Tulis Complongan Indramayu; Batik Tulis Nitik Yogyakarta; Sarung Batik Pekalongan; Kopi Arabika Bantaeng asal Sulawesi Selatan; Kopi Arabika Hyang Argopuro dari Jawa Timur; Kopi Arabika Lintong Sumatera Utara; Teh Java Preanger dari Jawa Barat; Garam Amed Bali; Gula Aren Atinggola dari Gorontalo; dan Kakao Berau asal Kalimantan Timur.

Selain itu, dipamerkan juga Minyak Nilam Aceh; Kayu Manis Koerintji asal Jambi; Madu Hutan Sumbawa; Mutiara Lombok; Kerajinan Perak Celuk Gianyar Bali; Lada Putih Muntok dari Bangka Belitung; serta Lada Putih Malonan Kutai Kartanegara asal Kalimantan Timur.

Sebagai informasi, Inacraft 2023 merupakan salah satu ajang pameran kerajinan terbesar di kawasan Asia Tenggara yang  menghadirkan 1200 stan pelaku usaha kecil menengah (UKM) anggota Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI) dan peserta binaan dari sejumlah kementerian. (Ver/Amh)



LIPUTAN TERKAIT

Perundingan ICA CEPA Masuki Putaran ke-8

Delegasi Indonesia yang diwakili Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) aktif mengikuti putaran ke-8 Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) di Ottawa, Kanada pada 24 s.d. 28 Juni 2024.

Jumat, 28 Juni 2024

DJKI dan MyIPO Bahas Pendaftaran Merek dan Indikasi Geografis

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menerima kunjungan dari Intellectual Property Corporation of Malaysia (MyIPO) di Kantor DJKI, Jakarta, pada hari Jumat, 28 Juni 2024.

Jumat, 28 Juni 2024

Kendala Drafting Paten di Lingkungan Kampus NTB

Ishak, Operator Sentra Kekayaan Intelektual Universitas Negeri Mataram, menceritakan banyaknya potensi penemuan yang bisa dipatenkan di lingkungan kampusnya. Kendati demikian, tidak semua inventor mampu membuat drafting paten yang baik sehingga penemuannya bisa dipatenkan.

Jumat, 28 Juni 2024

Selengkapnya