DJKI Serahkan Royalti atas Inovasi Produk Pangan dan Sertifikat Merek Botani Milik IPB

Bogor - Direktur Merek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kurniaman Telaumbanua menyerahkan sertifikat merek "Botani" milik Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Rabu, 5 April 2023 di Kawasan Science Techno Park (STP) Taman Kencana Bogor.

Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua sangat mengapresiasi hasil inovasi dan kreasi yang telah dihasilkan oleh IPB.

“Dengan hadirnya para inovator ini dapat membuka pikiran kita semua maupun masyarakat untuk dapat meningkatkan kreatifitas agar dapat membuat maupun mengolah produk-produk pangan yang nantinya bisa dikomersialisasikan dan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” ucap Kurniaman.

Pada kesempatan yang sama Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Razilu juga menyerahkan royalti hasil komersialisasi inovasi produk pangan IPB kepada para inovator. Menurutnya, royalti ini merupakan hak para inovator dan dia berharap para inovator dapat terus berkreasi dan berinovasi agar bermanfaat bagi masyarakat.

“IPB dalam kaitannya dengan kekayaan intelektual sudah memberikan banyak penghargaan, contohnya pada tahun 2020  IPB masuk kategori top ten permohonan paten terbanyak di Indonesia. Setelah kami cek ternyata IPB juga masuk top ten permohonan merek terbanyak untuk perguruan tinggi di Indonesia,” ujarnya.

Razilu berharap penyerahan sertifikat ini dapat mendorong komersialisasi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari IPB sehingga semakin memajukan industri kekayaan intelektual (KI) di Indonesia.

Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah yang turut berperan dalam mendorong komersialisasi KI di IPB.

“Komersialisasi KI di IPB sampai saat ini sudah mencapai 35%. Tantangannya adalah banyak inovasi tetapi masih minim komersialisasi KI. Adanya upaya pemerintah yang mendukung kita dalam berinovasi dan komersialisasi ini kami sangat berterima kasih,” kata Arif.

“Kita punya produk moringa yang berasal dari daun kelor, kita punya pabrik pakan. Selain itu kita juga baru saja menyelesaikan pabrik kelapa sawit yang ada di Jonggol, Bogor, dengan kapasitas produksi 2 ton per jam dan sedang menuju pembangunan untuk pembuatan pabrik minyak goreng. Produk - produk kita sudah mulai masuk ke pasar ekspor dan masih banyak potensi yang dapat kita gali kembali,” lanjutnya.

Arif berharap ke depannya pemerintah dapat turut serta membantu dan mendukung para inovator maupun masyarakat untuk terus mengembangkan inovasi dan kreasinya dalam bidang KI agar dapat dikomersialisasikan dan memajukan perekonomian bangsa.(mch/kad)



LIPUTAN TERKAIT

Perundingan ICA CEPA Masuki Putaran ke-8

Delegasi Indonesia yang diwakili Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) aktif mengikuti putaran ke-8 Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) di Ottawa, Kanada pada 24 s.d. 28 Juni 2024.

Jumat, 28 Juni 2024

DJKI dan MyIPO Bahas Pendaftaran Merek dan Indikasi Geografis

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menerima kunjungan dari Intellectual Property Corporation of Malaysia (MyIPO) di Kantor DJKI, Jakarta, pada hari Jumat, 28 Juni 2024.

Jumat, 28 Juni 2024

Kendala Drafting Paten di Lingkungan Kampus NTB

Ishak, Operator Sentra Kekayaan Intelektual Universitas Negeri Mataram, menceritakan banyaknya potensi penemuan yang bisa dipatenkan di lingkungan kampusnya. Kendati demikian, tidak semua inventor mampu membuat drafting paten yang baik sehingga penemuannya bisa dipatenkan.

Jumat, 28 Juni 2024

Selengkapnya