Farel Prayogyo Terima Pencatatan Hak Cipta Pentas Musik di Istana Negara

Jakarta - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly, telah menginstruksikan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Plt. Dirjen KI) Razilu untuk segera memberikan pelindungan seni pertunjukan Farel Prayogyo di Istana Negara pada 17 Agustus 2022. 

Yasonna menyerahkan surat pencatatan dengan nomor EC00202254496 dengan judul judul ciptaan ‘Penampilan sebagai Penyanyi Cilik pada Acara Upacara Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke 77 di Istana Negara’. 


“Ini sebagai bentuk respon cepat saya sebagai Menkumham dalam melindungi karya cipta seni pertunjukan milik Farel,” kata Yasonna usai menyerahkan surat pencatatan ciptaan.

Surat pencatatan yang diterima Farel masuk dalam jenis Pentas Musik. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, pentas musik adalah suatu pertunjukan musik langsung di depan penonton. 

Tidak hanya Farel, Menkumham Yasonna H. Laoly juga memberikan apresiasi kepada pencipta lagu “Ojo Dibandingke” kepada Agus Purwanto atau biasa dikenal dengan nama Abah Lala. Apresiasi ini berupa surat pencatatan ciptaan lagu dengan nomor EC00202254505 dan berjudul “Ojo Dibandingke”. Jenis ciptaannya adalah lagu musik dengan teks.

Sementara itu, musik campursari sendiri merupakan genre musik asli Indonesia yang menggabungkan beberapa jenis musik tradisional Indonesia (terutama musik Jawa) dengan jenis musik modern yang sedikit kebaratan. Tak heran, musik campursari yang ada di masyarakat Jawa terdengar mirip dangdut, keroncong, sampai rock hingga reggae.


Selain itu, penyanyi campursari cilik dari Banyuwangi ini tak hanya dinilai sukses mencuri perhatian masyarakat dengan suaranya yang khas. Farel juga dianggap sebagai anak muda berpengaruh yang telah melestarikan budaya Indonesia.

Oleh karena itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly mendapuk Farel sebagai Duta Kekayaan Intelektual Pelajar Bidang Seni dan Budaya Tahun 2022 pada kegiatan Tasyakuran Hari Dharma Karyadhika ke 77 Kemenkumham di Hotel Sultan Jakarta, Kamis malam, 18 Agustus 2022.

“Tidak banyak anak usia 12 tahun yang mau nyanyi campursari di zaman sekarang. Diharapkan Farel ini dapat menjadi inspirasi para pelajar untuk menghormati, menghargai budaya tradisional dengan mengenalkan campursari,” ujar Yasonna.

Lebih lanjut, Yasonna menjelaskan bahwa Duta KI Pelajar Bidang Seni dan Budaya diberikan kepada pelaku seni pertunjukan yang berasal dari kalangan pelajar yang telah menunjukkan prestasi dan karya yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Para Duta KI memiliki misi meningkatkan promosi dan penyebarluasan informasi serta sosialisasi di bidang kekayaan intelektual (KI) khususnya di kalangan pelajar.

Menanggapi hal ini, Farel nampak sumringah menerima apresiasi dari Menkumham Yasonna. Diapun sempat menceritakan awal kecintaannya pada musik campursari.

“Ya awalnya aku syuting terus dengerin lagu ini. Kok enak, terus tambah suka tambah suka kok trending,” pungkas Farel. (kad/ver)


LIPUTAN TERKAIT

Satgas IP Task Force Perkuat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual di Ranah Digital

Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.

Kamis, 17 April 2025

Bahas Transformasi Digital di Bidang KI, DJKI Hadir dalam Forum WILD

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).

Rabu, 16 April 2025

Dirjen KI Terima Audiensi GNIK Bahas Program Pengembangan Talenta

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.

Rabu, 16 April 2025

Selengkapnya