Perempuan Indonesia di Balik Kesuksesan Film Animasi Jumbo

Jakarta – Film animasi terbaru Indonesia, 'Jumbo' yang melibatkan lebih dari 420 kreator lokal dari berbagai daerah ternyata menyimpan banyak kisah menarik mengenai peran perempuan di balik layarnya. Dari total kreator yang terlibat dalam berbagai tahapan produksi, mulai dari pengembangan visual hingga pasca-produksi, sekitar 15 persen di antaranya adalah perempuan.

Keterlibatan perempuan dalam produksi film 'Jumbo' tidak hanya terbatas pada jumlah, tetapi juga pada posisi kunci. Dua produser film ini, Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari, bukanlah nama baru dalam industri perfilman keluarga Indonesia. Sebelumnya, keduanya telah sukses memproduseri film-film populer seperti 'Keluarga Cemara', 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini', dan 'Nussa the Movie'.

Menurut Novia Puspa Sari, salah satu produser 'Jumbo', kontribusi perempuan sangat signifikan dalam mewujudkan film ini. Baginya, ‘Jumbo’ adalah mimpi yang terwujud berkat dedikasi dari banyak pihak, termasuk kontribusi luar biasa dari para perempuan.

“Dalam proses produksinya yang berlangsung lebih dari lima tahun, banyak talenta perempuan yang terlibat di berbagai lini, baik dari sisi kreatif maupun manajemen produksi. Peran dan kontribusi mereka adalah salah satu alasan mengapa ‘Jumbo’ bisa menjadi kisah yang hangat, penuh makna, dan begitu dekat di hati banyak penonton," ujar Novia pada 21 April 2025 di Jakarta.

Lebih lanjut, peran perempuan juga terlihat dalam perumusan ceritanya. Salah satunya Widya Arifianti, yang berperan dalam penulisan naskah 'Jumbo' bersama Ryan Adriandhy selaku sutradara film tersebut. Tidak hanya itu, salah satu pengisi lagu dalam film ini adalah aktris sekaligus penyanyi ternama Bunga Citra Lestari, yang turut andil sebagai pengisi suara Ibu Don, salah satu karakter penting dalam film ‘Jumbo’.

Kontribusi signifikan perempuan dalam film 'Jumbo' mendapatkan apresiasi Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Agung Damarsasongko. Agung mengatakan bahwa keterlibatan aktif perempuan dalam industri kreatif termasuk animasi, adalah hal yang sangat positif dan perlu terus didorong.

“Kontribusi perempuan dalam penciptaan karya membawa perspektif yang kaya dan beragam, yang pada akhirnya memperkaya kualitas karya yang dihasilkan. Film 'Jumbo' menjadi salah satu bukti nyata bagaimana talenta perempuan Indonesia mampu memberikan dampak yang besar," ucap Agung saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum.

Sebagai pesan penutup dalam rangka memperingati Hari Kartini, Novia Puspa Sari menyampaikan harapannya bagi para animator perempuan di Indonesia untuk terus bermimpi, tidak takut gagal, dan percaya pada proses.

“Dunia animasi butuh lebih banyak suara dan perspektif perempuan, jadi jangan ragu untuk bersinar dan terus berkarya." ujar Novi.

Terakhir, Agung juga berpesan untuk seluruh kreator Indonesia untuk selalu melindungi kekayaan intelektual yang telah diciptakan. Pelindungan hukum terhadap karya sangat krusial dalam mewujudkan kesejahteraan dan keberlanjutan industri perfilman.



TAGS

#Hak Cipta

LIPUTAN TERKAIT

Pemeriksaan Substantif Secara Daring untuk Percepat Layanan Indikasi Geografis

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI memperkenalkan inovasi pemeriksaan substantif secara daring untuk permohonan indikasi geografis. Terobosan ini bertujuan untuk mendorong percepatan layanan sekaligus memperluas jangkauan pelindungan produk unggulan daerah.

Kamis, 3 Juli 2025

DJKI Perdana Gelar Pemeriksaan Substantif Indikasi Geografis “Pisang Mas Kirana Lumajang” Secara Daring

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum Republik Indonesia, melaksanakan pemeriksaan substantif perdana terhadap permohonan Indikasi Geografis “Pisang Mas Kirana Lumajang” secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa, 1 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen DJKI dalam mempercepat proses pelindungan Indikasi Geografis serta mendorong efisiensi layanan publik berbasis digital.

Selasa, 1 Juli 2025

DJKI Dukung Pelindungan KIK Betawi sebagai Wujud Pelestarian Budaya Jakarta

Pelindungan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) terhadap suatu budaya memainkan peran penting dalam pelestarian peradaban suatu wilayah. Menurut Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu langkah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta mencatatkan budaya-budayanya sebagai KIK adalah strategi penting dalam menjaga jati diri Jakarta sebagai kota global.

Kamis, 26 Juni 2025

Selengkapnya