Jakarta - Kementerian Hukum Republik Indonesia menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kategori institusi dengan mars unsur varian etnik terbanyak. Penghargaan MURI ini diberikan pada Rabu 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman Jakarta dan diterima langsung oleh Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas.
“Penghargaan ini menunjukkan bahwa keberagaman aransemen Mars Kekayaan Intelektual Indonesia (Mars KI Indonesia) yang dibuat oleh 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) dapat menjadi alat untuk kita bersatu. Dengan sentuhan etnik khas dari masing-masing daerah pada aransemen ini, kita bisa mendapatkan sesuatu yang menginspirasi,” ujar Supratman.
Supratman menyampaikan terima kasih kepada Rekor MURI yang sudah memberikan penghargaan atas aransemen terhadap Mars Kekayaan Bidang Kekayaan Intelektual (KI), sekaligus menyerahkan sertifikat hak cipta kepada penciptanya, yakni Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu.
Pada kesempatan yang sama, Razilu menjelaskan bahwa Mars KI Indonesia tidak hanya sekadar lagu melainkan suatu identitas, semangat, dan penyatu visi-misi dari para pemangku kepentingan KI di Indonesia.
"Kolaborasi 33 Kanwil Kemenkum dengan para musisi tradisional di wilayahnya dalam mengaransemen Mars KI Indonesia ini menggunakan elemen musik tradisional nusantara, sehingga memiliki kearifan lokal yang indah,” tutur Razilu.
Dalam momentum penyerahan penghargaan MURI ini, Dirjen KI juga memberikan piagam penghargaan kepada pemenang Sayembara Apresiasi Aransemen Terbaik Mars Kekayaan Intelektual Indonesia Berbasis Musik Tradisi Nusantara yang telah dibuka sejak awal Februari 2025 hingga akhir April 2025.
Kepala Kanwil Kemenkum Bali Wahyu Eka Putra menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangga atas terpilihnya Kanwil Kemenkum Bali sebagai pemenang sayembara aransemen Mars KI Indonesia.
“Pencapaian ini berkat kerja sama antara teman-teman di Kanwil Kemenkum Bali dan Institut Seni Indonesia Bali. Kami memunculkan gamelan pada aransemen Mars KI Indonesia menjadi ciri khas tradisional musik Bali yang sudah mendunia,” jelas Wahyu.
Menutup sambutannya, Supratman memberikan apresiasi kepada seluruh pihak pemangku kepentingan di bidang KI khususnya 33 Kanwil Kemenkum di Indonesia. Ia berpesan untuk terus meningkatkan kreativitas dan memberikan inspirasi kepada masyarakat. (SGT/DAW)
Produk lokal bisa mendunia dan mendapatkan nilai tinggi jika dilindungi melalui Indikasi Geografis. Hal ini menjadi fokus utama webinar yang digelar Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) seluruh Indonesia pada Rabu, 28 Mei 2025.
Rabu, 28 Mei 2025
Museum Wayang merupakan salah satu benteng dalam menjaga warisan budaya wayang melalui wisata sejarah. Tidak hanya sebagai tempat penyimpanan dan pameran berbagai jenis wayang dari seluruh Indonesia, museum ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin memahami lebih dalam seni pertunjukan wayang.
Senin, 26 Mei 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) berkolaborasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sumatera Utara menggelar kegiatan Fasilitasi dan Konsultasi Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) pada 6 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung di Kantor Wilayah Kemenkum Sumatera Utara ini menjadi wadah bagi perwakilan dari berbagai Dinas Kabupaten di Sumatera Utara untuk meningkatkan pemahaman dan melakukan inventarisasi KIK di wilayah masing-masing.
Selasa, 6 Mei 2025
Kamis, 5 Juni 2025
Rabu, 4 Juni 2025
Rabu, 4 Juni 2025