DJKI Hadir Memberikan Layanan KI di Kota Industri

Cilegon - Kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) di Banten mendapat sambutan baik dari masyarakat Banten. hal ini terlihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan MIC tersebut.
Reza Gianti, salah satu masyarakat Cilegon yang hadir di kegiatan ini berniat untuk mendaftarkan mereknya, yaitu berupa makanan.

"Saya tau kegiatan ini dari kelurahan, saya langsung hadir untuk mendaftarkan merek saya berupa makanan agar bisa terlindungi oleh hukum" ujar Reza.



Dikarenakan ini merupakan pengajuan merek yang pertama kali, Reza merasa kegiatan MIC ini sangat membantu dalam proses pendaftaran yang akan dilakukan.

“Kegiatan ini sangat-sangat membantu saya dalam mengajukan merek saya, terlebih membantu para UMKM untuk melindungi produknya,” ungkap Reza.

Senada dengan Rico yang turut hadir dalam kegiatan MIC, ia mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini karena mendapatkan penjelasan secara detail mengenai pengajuan permohonan mereknya oleh tim DJKI.



"Saat konsultasi saya mendaftarkan merek dagang untuk merek roti, dan saya juga bertanya roti itu termasuk kelas berapa dan sudah terjawab secara detail oleh petugasnya," kata Rico.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pelayanan Hukum Andi Taletting Langi menyampaikan bahwa pada kegiatan MIC ini lebih banyak masyarakat yang ingin mendaftarkan merek dari UMKM.
"Kurang lebih ada sekitar 200-300 pemohon yang ingin mendaftarkan mereknya pada kegiatan MIC kali ini,” ungkap Andi.



Selanjutnya Andi menambahkan dengan adanya kegiatan ini masyarakat Serang Raya bisa mendapat akses untuk konsultasi langsung.

Andi juga berharap masyarakat Serang Raya untuk lebih memahami pelindungan kekayaan intelektual. 

"Saya berharap masyarakat Serang Raya khususnya yang sedang menekuni usaha bisnis maupun dalam hal kreasi cipta lagu lebih menyadari akan pentingnya pelindungan KI,” pungkas Andi. (Ahz/syl).


TAGS

LIPUTAN TERKAIT

Dirjen KI Tekankan Urgensi Pelindungan Kekayaan Intelektual dalam Era Digital

Jakarta — Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menekankan urgensi pelindungan kekayaan intelektual (KI) sebagai fondasi utama dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi digital nasional. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu sebagai narasumber dalam seminar nasional bertema Pelindungan Hak Kekayaan Intelektual dalam Era Digital: Tantangan dan Solusi yang digelar oleh Mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Pelita Harapan pada 24 Mei 2025 di Hotel Des Indes, Jakarta.

Sabtu, 24 Mei 2025

Tren Permohonan Desain Industri: Transportasi hingga Fesyen Banyak Terlindungi

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah permohonan pendaftaran desain industri (DI) domestik selama lima tahun terakhir. Dari 2.543 permohonan domestik pada tahun 2020, angka tersebut naik menjadi 5.827 permohonan pada 2024, dengan rata-rata kenaikan sebesar 2.543 permohonan atau sekitar 23% setiap tahun. Tren ini menandakan meningkatnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha akan pentingnya pelindungan desain sebagai aset kekayaan intelektual yang bernilai ekonomi.

Jumat, 23 Mei 2025

Media Gathering Bersama Dirjen KI: Mengenal Program Unggulan DJKI 2025

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menyelenggarakan Media Gathering DJKI 2025 di Wisma Habibie dan Ainun pada 22 Mei 2025. Selain berfungsi sebagai forum diskusi, bertukar informasi mengenai isu-isu terkini di bidang kekayaan intelektual (KI), dan pembangunan relasi bersama insan media, digelarnya acara ini juga bertujuan memberikan gambaran atas berbagai program serta inisiatif DJKI dalam meningkatkan sistem kekayaan intelektual (KI) di Indonesia.

Kamis, 22 Mei 2025

Selengkapnya