DJKI dan WIPO Bahas Rencana Kerja Sama Penggunaan IPAS

Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar pertemuan dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) untuk membahas rencana kerja sama dalam implementasi sistem Industrial Property Administration System (IPAS) pada 21 April 2025 di Ruang Rapat Gedung DJKI  sebagai upaya meningkatkan pelayanan kekayaan intelektual di Indonesia.

Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris DJKI Andrieansjah; Direktur Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi Yasmon; Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Agung Damarsasongko; dan Direktur Merek dan Indikasi Geografis Hermansyah Siregar.

Sementara itu, dari pihak WIPO hadir Dr. Juneho Jang sebagai perwakilan resmi yang turut mendukung langkah transformasi digital layanan kekayaan intelektual di Indonesia. Pertemuan ini menandai komitmen bersama antara DJKI dan WIPO dalam memperkuat infrastruktur digital yang menunjang pengelolaan dan perlindungan kekayaan intelektual di tanah air.



LIPUTAN TERKAIT

Industri Fashion Tumbuh Dinamis, DJKI Dorong Pelindungan Desain Industri

Pertumbuhan industri mode Indonesia bergerak ke arah yang lebih baik dan dinamis terbukti dengan banyaknya desainer yang berpartisipasi pada pekan mode dunia, baik dalam bentuk peragaan busana atau pameran. Hal ini disampaikan Fashion Desainer Lenny Agustin dalam Live Instagram Webinar OKE KI yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada 21 Mei 2025.

Rabu, 21 Mei 2025

DJKI Tegaskan Pentingnya Publikasi Paten

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum terus memperkuat transparansi dalam proses pemberian paten melalui mekanisme publikasi A. Publikasi tersebut wajib dilakukan paling lambat enam bulan sejak tanggal penerimaan permohonan paten, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Senin, 19 Mei 2025

Tren Pendaftaran Merek di Indonesia: Peningkatan Penggunaan Teknologi AI untuk Mempermudah Proses Penelusuran

Pemerintah Indonesia terus mendorong pendaftaran merek sebagai langkah untuk melindungi kekayaan intelektual (KI). Berdasarkan data terkini, permohonan merek terbanyak pada tahun 2024 tercatat pada kelas-kelas barang dan jasa tertentu. Data ini memberikan gambaran jelas mengenai jenis usaha yang paling banyak didaftarkan mereknya di Indonesia, yang mencerminkan perkembangan bisnis yang terus meningkat di berbagai sektor.

Kamis, 15 Mei 2025

Selengkapnya