Bandung - Dalam rangka meningkatkan permohonan desain industri dalam negeri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) membuat berbagai program kerja, salah satunya memberikan pendampingan kepada pemohon desain industri di perguruan tinggi.
Mengingat, saat ini masih banyak ditemui pemohon yang kesulitan dalam membuat dokumen permohonan desain industri. Beberapa kesalahan yang sering ditemui adalah judul yang menggunakan bahasa Inggris, deskripsi yang tidak jelas, dan kualitas gambar yang rendah.
Kesalahan tersebut tidak hanya dapat memperlama proses pemeriksaan, namun dapat membuat suatu permohonan desain industri ditarik kembali jika pemohon tidak memberikan tanggapan yang memadai, yang artinya permohonan tersebut tidak dapat diberikan pelindungan hukumnya.
Oleh karenanya, DJKI menyelenggarakan Workshop Penyiapan Data Substantif Desain Industri untuk Perguruan Tinggi yang kali ini digelar di eL Hotel Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 13 Juli 2023.
“Tentunya untuk memastikan data substansi dalam permohonan desain industri yang diajukan oleh perguruan tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Pelaksana Tugas Koordinator Pemeriksaan Desain Industri Syahdi Hadiyanto.
Ia mengatakan dalam konteks pelayanan publik, kegiatan ini hadir sebagai bagian dari upaya untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh DJKI sekaligus mendekatkan diri dengan para pemangku kepentingan di daerah, khususnya Provinsi Jawa Barat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, R. Andika Dwi Prasetya mengatakan bahwa pada tahun 2022 lalu, permohonan kekayaan intelektual (KI) di Jawa Barat tercatat sebanyak 35.087 permohonan, yang diantaranya jumlah tersebut, terdapat permohonan desain industri sebanyak 345.
“Dan per tanggal 4 Juli 2023, Jawa Barat berhasil memasukan 240 permohonan Desain Industri,” ucap Andika.
Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan kepada seluruh peserta terkait penyiapan data substansi desain industri.
“Semoga workshop ini menjadi langkah awal yang inspiratif dalam mendorong keunggulan desain industri di wilayah Jawa Barat,” pungkas Andika.
Kegiatan workshop ini diikuti oleh 70 orang yang terdiri dari kalangan perguruan tinggi, asosiasi profesi dan usaha mikro, kecil, dan menengah dengan menghasilkan 7 permohonan baru desain industri serta berhasil mengevaluasi 50 desain karya dosen dan mahasiswa ITB dan ITENAS yang berpotensi diajukan sebagai permohonan.
Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Intellectual Property Corporation of Malaysia (MyIPO) menggelar Webinar Technology and Innovation Support Center (TISC) secara daring pada 24 Juni 2025. Mengusung tema 'Trademark Application and Examination Procedure', webinar ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang sistem dan prosedur pendaftaran merek bagi anggota TISC serta pelaku UMKM di Indonesia dan Malaysia.
Selasa, 24 Juni 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (Kemenkum) bekerja sama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkum Jawa Timur melaksanakan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas pelayanan Kekayaan Intelektual (KI) tahun 2025. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari upaya DJKI dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang KI.
Selasa, 24 Juni 2025
Pelindungan Kekayaan Intelektual (KI), khususnya merek merupakan sistem yang memberikan hak eksklusif kepada pemilik produk. Pelindungan ini juga membuka jalan menuju kesuksesan melalui inovasi yang timbul melalui ide serta dapat diaplikasikan dalam sebuah produk. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Kerja Permohonan, Klasifikasi, Administrasi Direktorat Merek dan Indikasi Geografis Erick Christian Fabrian Siagian.
Senin, 23 Juni 2025
Selasa, 24 Juni 2025
Selasa, 24 Juni 2025
Selasa, 24 Juni 2025