Upayakan Pelindungan Indikasi Geografis Madu Pelawan Namang, DJKI lakukan Pemeriksaan Substantif

Bangka Tengah - Madu Pelawan Namang merupakan produk wujud kearifan lokal bagi masyarakat Kabupaten Bangka Tengah yang dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi lokal. Demi menjaga kepercayaan konsumen Madu Pelawan Namang terhadap karakteristik, kualitas dan kapasitas produksi, pelaku usaha Madu Pelawan Namang yang tergabung dalam Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Madu Pelawan Namang berinisiatif untuk melakukan pendaftaran Indikasi Geografis.

Untuk itu dalam membantu masyarakat pemilik Indikasi Geografis melindungi kekayaan alam daerahnya, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui Direktorat Merek dan Indikasi Geografis melakukan pemeriksaan substantif Madu Pelawan Namang. Pemeriksaan ini dilaksanakan pada tanggal 2 - 5 Oktober 2024 di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung

Agustinus Pardede selaku Tim Ahli Indikasi Geografis menyampaikan bahwa pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kesesuaian dokumen deskripsi dengan keadaan di lapangan. “Kehadiran kami ke Kabupaten Bangka Tengah khususnya daerah produksi Madu Pelawan dalam rangka ingin melihat bagaimana cara pengolahan petani dalam mengambil madu, serta membuat dan memproduksi madu pelawan ini,” ucap Agustinus.

“Selanjutnya akan kami evaluasi apa kekurangan dan kelebihan Madu Pelawan Namang sebagai pengakuan di negara karena Indikasi Geografis adalah karakter dari suatu daerah asal yang tidak dimiliki daerah lain,” jelasnya.

Abdul Rachman selaku Tim Ahli Indikasi Geografis menambahkan sebagaimana bahwa ada tiga kriteria dalam pemeriksaan substantif dilakukan sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat indikasi geografis.

"Yang pertama adalah karakteristik khas khusus dilihat dari daerah itu sendiri; kedua kualitas dilihat dari kandungan gizi apakah aman atau tidak untuk dikonsumsi; dan ketiga adalah reputasi dari produk itu sendiri,” terang Abdul.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Namang Zaiwan mengucapkan terima kasih kepada Tim Ahli Iindikasi Geografis yang hadir ke Desa Namang untuk melihat secara langsung Madu Pelawan dan pemanfaatannya.

“Hutan Pelawan merupakan kawasan hutan lindung yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Desa Namang di 2009 Hutan ini juga dijadikan sebagai desa destinasi wisata untuk memberikan edukasi pada pengunjung mengenai lebah madu hutan liar di Desa Namang. Kami berharap dengan ini Madu Pelawan Namang bisa segera mendapat sertifikat indikasi geografis,” pungkasnya.



LIPUTAN TERKAIT

Jaga Warisan Lewat Indikasi Geografis

Lukisan Kamasan merupakan salah satu Indikasi Geografis dari Desa Kamasan, Provinsi Bali, yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum. Lukisan tersebut sudah ada sejak zaman kerajaan dan sampai saat ini masih dijaga kelestariannya. Hal tersebut disampaikan oleh Gede Weda Asmara selaku Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Lukisan Kamasan Bali dalam Podcast Obrolan Kreatif dan Inovatif Kekayaan Intelektual (OKE KI) dalam gelaran INACRAFT 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Minggu, 9 Februari 2025.

Minggu, 9 Februari 2025

Tenun Buna Insana: Kisah Cinta dan Perjuangan Mama-mama Melindungi Warisan Budaya NTT

Di sebuah galeri sederhana yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, deretan Tenun Buna Insana terpajang bak lukisan yang merangkai kisah kehidupan. Motif-motif berbentuk pengait menyerupai huruf Z berbicara dalam keheningan, menyampaikan warisan leluhur yang dijaga dengan penuh cinta dan ketekunan oleh mama-mama setempat. Di setiap helaian benang yang tersulam, ada peluh, doa, dan cerita tentang harapan.

Senin, 23 Desember 2024

DJKI Serahkan Sertifikat IG Kopi Robusta Merapi Sleman, Dorong Produk Lokal Mendunia

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu menyerahkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) Kopi Robusta Merapi Sleman kepada Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo pada Kamis, 19 Desember 2024, di Lapangan Pemerintah Daerah Sleman.

Kamis, 19 Desember 2024

Selengkapnya