Tenun Ikat Amarasi Kupang Satu Langkah Lebih Dekat Mendapatkan Status Indikasi Geografis

Kab. Kupang - Tenun Ikat Amarasi, warisan budaya leluhur masyarakat Kabupaten Kupang, semakin dekat untuk mendapatkan pengakuan dan pelindungan hukum secara nasional. Pemerintah Kabupaten Kupang, melalui Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Ikat Amarasi, tengah gencar mengupayakan pendaftaran Indikasi Geografis untuk produk tenun khas daerah ini.

Tenun Ikat Amarasi memiliki ciri khas yang unik, yaitu penggunaan teknik ikat atau futus dalam pembentukan motif. Motif-motifnya yang beragam, seperti Tukuf/Torif (berbentuk batang jagung) dan Tabor/Kep (titik-titik kecil), memiliki makna mendalam dan mencerminkan identitas masyarakat Amarasi. Proses pembuatan tenun ini melibatkan seluruh masyarakat, dari proses pemintalan benang hingga pewarnaan menggunakan bahan alami.

Oleh karena itu, Alexon Lumba selaku Penjabat Bupati Kabupaten Kupang menyatakan pendaftaran Indikasi Geografis ini bertujuan untuk melindungi tenun ikat Amarasi Kupang dari pemalsuan dan penyalahgunaan.

“Dengan adanya pelindungan hukum, diharapkan Tenun Ikat Amarasi Kupang dapat semakin dikenal dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ucap Alexon pada Jumat, 22 November 2024 di Kantor Penjabat Bupati Kabupaten Kupang,  Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Dia juga menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pendaftaran Indikasi Geografis ini. Upaya Ini merupakan salah satu wujud nyata dalam melestarikan budaya. Selain itu, pendaftaran ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap kearifan lokal.

Agustinus Pardede selaku Tim Ahli Indikasi Geografis yang melakukan pemeriksaan substantif di lapangan terhadap permohonan pendaftaran Tenun Ikat Amarasi Kupang menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan kesesuaian Dokumen Deskripsi dengan kondisi yang ada di lapangan. 

"Permohonan pendaftaran harus dilengkapi dengan Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis. Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa dokumen deskripsi Indikasi Geografis ini nantinya akan menjadi dokumen negara yang penting untuk generasi penerus," ungkap Agus. 

Pada kesempatan yang sama, Mariana Molnar Gabor selaku Tim Ahli Indikasi Geografis, menekankan pentingnya penggunaan logo produk Indikasi Geografis dan logo Indikasi Geografis nasional setelah tenun ikat Amarasi resmi terdaftar.

"Logo ini merupakan identitas produk unggulan daerah. Fungsi penggunaan logo pada produk indikasi geografis untuk memberikan informasi kepada konsumen bahwa produk tersebut benar berasal dari kawasan yang kita sebut indikasi geografis," tegasnya.

Dengan adanya pelindungan hukum dan penggunaan logo, diharapkan Tenun Ikat Amarasi Kupang dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat daerah setempat. 



LIPUTAN TERKAIT

Jaga Warisan Lewat Indikasi Geografis

Lukisan Kamasan merupakan salah satu Indikasi Geografis dari Desa Kamasan, Provinsi Bali, yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum. Lukisan tersebut sudah ada sejak zaman kerajaan dan sampai saat ini masih dijaga kelestariannya. Hal tersebut disampaikan oleh Gede Weda Asmara selaku Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Lukisan Kamasan Bali dalam Podcast Obrolan Kreatif dan Inovatif Kekayaan Intelektual (OKE KI) dalam gelaran INACRAFT 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Minggu, 9 Februari 2025.

Minggu, 9 Februari 2025

Tenun Buna Insana: Kisah Cinta dan Perjuangan Mama-mama Melindungi Warisan Budaya NTT

Di sebuah galeri sederhana yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, deretan Tenun Buna Insana terpajang bak lukisan yang merangkai kisah kehidupan. Motif-motif berbentuk pengait menyerupai huruf Z berbicara dalam keheningan, menyampaikan warisan leluhur yang dijaga dengan penuh cinta dan ketekunan oleh mama-mama setempat. Di setiap helaian benang yang tersulam, ada peluh, doa, dan cerita tentang harapan.

Senin, 23 Desember 2024

DJKI Serahkan Sertifikat IG Kopi Robusta Merapi Sleman, Dorong Produk Lokal Mendunia

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu menyerahkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) Kopi Robusta Merapi Sleman kepada Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo pada Kamis, 19 Desember 2024, di Lapangan Pemerintah Daerah Sleman.

Kamis, 19 Desember 2024

Selengkapnya