Pentingnya Penelusuran Invensi Untuk Cegah Duplikasi

Kupang - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Kupang Semi Ndolu kerap memberikan tantangan kepada para peserta didiknya untuk memancing tumbuhnya kemampuan berinovasi. Dengan menerapkan metode Problem Based Learning (PBL), Semi seringkali mengajak beberapa peserta didik terjun ke masyarakat, kemudian mendorong untuk menghasilkan inovasi yang relevan dengan permasalahan di daerah mereka.

PBL sendiri merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berdasarkan pada pemecahan masalah nyata. Tidak hanya itu, Semi juga menginisiasi program SMK Bangun Desa yang merupakan salah satu program unggulan di SMK Negeri 4 Kupang.

“Ketika terjun ke masyarakat desa, saya selalu mengajak mereka untuk menganalisa masalah yang dapat mendorong mereka untuk memecahkan masalah tersebut dengan invensi,” ujar Semi.

Metode yang diterapkan tersebut ternyata membuahkan hasil. Banyak inovasi yang dihasilkan oleh peserta didiknya kini menjelma jadi produk nyata. Salah satunya adalah sebuah inovasi yang terlahir dari tangan-tangan kreatif para siswi SMK Negeri 4 Kupang yaitu Casandra Temaluru dan Gavrila Asten. 

Casandra menjelaskan bahwa penelitian ini didasarkan pada masalah yang ditemukan ketika ditugaskan terjun langsung di masyarakat desa tempat tinggalnya.

“Selama ini kami diajari untuk melihat lebih dekat apa saja permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar kami. Kami mencoba untuk memecahkannya dengan menciptakan inovasi-inovasi yang dapat memecahkan masalah yang ada dan mempermudah pekerjaan yang dilakukan masyarakat. Harapannya hasil penelitian kami ini dapat dilindungi supaya tidak ada yang meniru tanpa izin,” ucap Casandra di sela-sela presentasinya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Kerja Klasifikasi dan Publikasi Paten Rifan Fikri dalam sambutannya menjabarkan salah satu syarat utama agar suatu invensi dapat didaftarkan sebagai paten adalah memiliki unsur kebaruan.

“Unsur kebaruan ini menjadi hal yang mutlak untuk dipenuhi. Kebaruan tersebut harus diuji melalui pemeriksaan substantif, karena hak yang diberikan hanya bagi pengajuan permohonan paten yang benar-benar baru secara global,” jelas Rifan.

Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh peserta didik dan jajaran pengajar di SMK Negeri 4 Kupang untuk melakukan penelusuran terhadap invensi yang akan dihasilkannya. Hal ini untuk menghindari duplikasi penemuan yang sudah ada.

Mengakhiri sambutannya, Rifan mengajak Kepala SMK Negeri 4 Kupang dan beberapa perwakilan dari sekolah tersebut untuk dapat mengikuti kegiatan pembukaan Patent One Stop Service (POSS) yang akan dilangsungkan esok hari, 25 Juni 2024.

“Kami mengundang Bapak dan Ibu dalam acara POSS yang akan dilaksanakan besok. Pada kegiatan tersebut akan ada penjelasan yang lebih lengkap lagi terkait proses bisnis paten. Mulai dari permohonan sampai dengan pasca permohonan paten,” pungkasnya. (Iwm/Daw)



LIPUTAN TERKAIT

Lindungi Produk Daerah, Bangun Ekonomi Lewat Indikasi Geografis

Produk lokal bisa mendunia dan mendapatkan nilai tinggi jika dilindungi melalui Indikasi Geografis. Hal ini menjadi fokus utama webinar yang digelar Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) seluruh Indonesia pada Rabu, 28 Mei 2025.

Rabu, 28 Mei 2025

Pelestarian Seni Budaya Melalui Pelindungan Kekayaan Intelektual

Museum Wayang merupakan salah satu benteng dalam menjaga warisan budaya wayang melalui wisata sejarah. Tidak hanya sebagai tempat penyimpanan dan pameran berbagai jenis wayang dari seluruh Indonesia, museum ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin memahami lebih dalam seni pertunjukan wayang.

Senin, 26 Mei 2025

Sinergi DJKI dan Kanwil Kemenkum Sumut Pacu Pencatatan KIK

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) berkolaborasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sumatera Utara menggelar kegiatan Fasilitasi dan Konsultasi Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) pada 6 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung di Kantor Wilayah Kemenkum Sumatera Utara ini menjadi wadah bagi perwakilan dari berbagai Dinas Kabupaten di Sumatera Utara untuk meningkatkan pemahaman dan melakukan inventarisasi KIK di wilayah masing-masing.

Selasa, 6 Mei 2025

Selengkapnya