Penguatan Sistem Berbasis Digital Berikan Kepastian Permohonan Kekayaan Intelektual

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) terus berkomitmen untuk menjadi kantor kekayaan intelektual (KI) kelas dunia. Oleh karena itu, pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat harus didukung dengan penguatan sistem KI berbasis digital yang baik, cepat, terukur, dan ekonomis.


Hal ini disampaikan oleh Direktur Teknologi Informasi KI, Sucipto dalam kegiatan Penguatan Layanan Sistem Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual untuk Kantor Wilayah, Perguruan Tinggi, dan Pemerintah Daerah yang diselenggarakan pada 3 s.d 5 November 2021 di Hotel DoubleTree Hilton, Surabaya. 


“Kami berharap ke depan sistem pelayanan KI yakni Intellectual Property Online (IPROLINE) yang sekarang sedang kita bangun, dapat memberikan masyarakat kepastian,” ujar Sucipto.


Kepastian dalam hal ini adalah memberikan kejelasan, di mana pada saat pemohon memasukan permohonan KI, dia dapat mengetahui posisi maupun memantau proses permohonan KI yang sudah diajukan. 


“Tetapi untuk memahami dan mengetahui perjalanan permohonan KI itu harus detail. Jika bicara tepat waktu, terukur, harus tahu di mana proses permohonan KI berjalan sesuai dengan undang undang,” ujar Sucipto.


Terkait peningkatan permohonan KI, Sucipto mengatakan bahwa sekarang dibandingkan dulu, saat ini cukup pesat. Target KI tahun ini adalah Rp800 miliar dan saat ini DJKI sudah mencapai di angka 78%. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa.


Tidak puas sampai di sini, Sucipto juga mengajak Kantor Wilayah Kemenkumham agar dapat ikut melakukan sosialisasi KI secara masif melalui media sosial untuk memberikan pemahaman betapa pentingnya KI untuk anak bangsa. Menurutnya, negara yang maju adalah negara yang memiliki pertumbuhan KI terdepan. 


“Perlu diketahui bersama DJKI itu memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak hanya merek, paten. Ada indikasi geografis serta kekayaan intelektual komunal (KIK), maka kami mohon untuk pemerintah kota maupun kabupaten untuk mendaftarkan indikasi geografis dan KIK,” ujar Sucipto. 


Dia melanjutkan bahwa jika indikasi geografis daerah didaftarkan, maka akan menjadi nilai tambah bagi pemerintah daerah. Oleh sebab itu, pemerintah kabupaten serta kota perlu menyampaikan permohonan dan mensosialisasikan lebih jauh dan detail mengenai permohonan KI.


“Terkait dengan hal lain, hak cipta, desain industri, anak-anak kita sangat kreatif, mahasiswa kita sangat luar biasa kreatif, maka mulai dari sekarang mari kita berikan kesadaran bahwa KI merupakan bagian dari nilai ekonomi,” ujar Sucipto.


Sucipto berharap karya - karya anak bangsa, setiap penelitian baik itu skripsi, maupun tesis, alangkah bagusnya dapat diarahkan oleh perguruan tinggi ke arah nilai - nilai KI. (VEW/KAD)





LIPUTAN TERKAIT

Tren Pendaftaran Merek di Indonesia: Peningkatan Penggunaan Teknologi AI untuk Mempermudah Proses Penelusuran

Pemerintah Indonesia terus mendorong pendaftaran merek sebagai langkah untuk melindungi kekayaan intelektual (KI). Berdasarkan data terkini, permohonan merek terbanyak pada tahun 2024 tercatat pada kelas-kelas barang dan jasa tertentu. Data ini memberikan gambaran jelas mengenai jenis usaha yang paling banyak didaftarkan mereknya di Indonesia, yang mencerminkan perkembangan bisnis yang terus meningkat di berbagai sektor.

Kamis, 15 Mei 2025

DJKI Perkuat Integritas untuk Cegah Benturan Kepentingan

Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam membangun birokrasi yang bersih dan profesional melalui webinar nasional bertema Integritas Pegawai DJKI: Menangkal Benturan Kepentingan Sejak Dini pada 15 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis dalam mewujudkan pelayanan publik yang adil dan transparan.

Kamis, 15 Mei 2025

DJKI Gelar Coaching untuk Akselerasi Karakter ASN Muda: Dorong Transformasi Potensi Menjadi Prestasi

Di tengah perubahan birokrasi yang semakin dinamis dan cepat, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum terus berinovasi dalam membentuk karakter aparatur yang adaptif dan unggul. Bersama Coachnesia, DJKI menyelenggarakan kegiatan Coaching untuk Akselerasi Karakter ASN Muda: Dari Potensi Menjadi Prestasi yang berlangsung pada Rabu, 14 Mei 2025 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Hukum Republik Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Rabu, 14 Mei 2025

Selengkapnya