Menkumham Lantik Majelis Pengawas Konsultan KI

Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly, melantik Majelis Pengawas Konsultan Kekayaan Intelektual (KI) pada Kamis, 6 Juni 2024 di Graha Pengayoman, Jakarta Selatan. Majelis ini dibentuk dengan komposisi yang terdiri dari unsur Pemerintah, Organisasi Profesi (Konsultan KI) dan Akademisi (Ahli).

Di antara para anggota Majelis yang dilantik, dari unsur pemerintah yaitu Direktur Kerja Sama dan Edukasi Yasmon, Direktur Teknologi Informasi KI Dede Mia Yusanti, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM Razilu. Sementara itu dari unsur organisasi profesi dan akademisi yaitu Cita Citrawinda, Marni Emmy Mustafa, Suyud Margono, Dwi Anita Daruherdani, Heru Setiyono, serta I Ketut Mudite Adnyane.

Dalam sambutannya Yasonna mengatakan bahwa pembentukan Majelis ini berangkat dari pentingnya peran konsultan KI, sehingga diperlukan adanya strategi terkait pembinaan dan pengawasan yang diharapkan mampu meningkatkan pelindungan KI di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 15 Tahun 2023 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2021 tentang Konsultan KI.

“Majelis Pengawas Konsultan KI dibentuk untuk membantu menteri dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pembinaan terhadap Konsultan KI,” ujar Yasonna.

Dalam menjalankan fungsinya, terdapat lima tugas utama dari Majelis Pengawas tersebut, yaitu:

1. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perilaku konsultan kekayaan intelektual;
2. Melakukan pemeriksaan terhadap laporan mengenai dugaan pelanggaran kewajiban dan kode etik profesi yang dilakukan oleh konsultan kekayaan intelektual;
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja konsultan kekayaan intelektual;
4. Membuat rekomendasi pemberhentian konsultan kekayaan intelektual; dan
5. Membuat rekomendasi perpanjangan usia pensiun konsultan kekayaan intelektual.

Lebih lanjut, Yasonna menyampaikan bahwa dalam dinamikanya, pelaksanaan tugas pengawasan dan evaluasi kinerja Profesi Konsultan KI perlu adanya standar berupa Satuan Kinerja Profesi (SKP) yang menjadi pedoman bagi Majelis Pengawas. Harapannya, melalui majelis pengawas terbangun strategi pengawasan dan pembinaan konsultan KI yang dilakukan dengan berbasis kinerja serta pembinaan melalui jenjang kompetensi.

“Sebagai anggota Majelis Pengawas yang baru dibentuk, seluruh tugas ini sejatinya merupakan tantangan berat yang harus dihadapi, terutama dalam hal pelaksanaan pengawasan, pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Konsultan KI,” terang Yasonna.

Semua ini bukan tanpa alasan, jumlah Konsultan KI yang sudah mencapai lebih dari seribu orang hingga saat ini, penyebarannya sangat tidak seimbang antara wilayah pusat dan daerah kecil. Lebih dari 90 persen Konsultan KI berdomisili di Jakarta, sementara 10 persen lainnya hanya tersebar di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Riau. Fakta ini menunjukkan bahwa profesi ini belum bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan dibentuknya Majelis Pengawas, diharapkan tercipta tata kelola Konsultan KI yang lebih baik dan lebih terarah. Semua ini dilakukan demi terwujudnya Konsultan KI yang profesional dan berkualitas.

“Saya ucapkan selamat menjalankan tugas dan amanah yang telah diberikan. Semoga kinerja saudara ke depannya dapat menjadi bukti bahwa kami tidak salah dalam memilih saudara untuk mengemban amanah ini,” pungkas Yasonna. (Iwm/Daw)

 



LIPUTAN TERKAIT

Dirjen KI Hadiri Silaturahmi Menteri Hukum Bersama Pemimpin Redaksi Media

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu beserta seluruh pimpinan tinggi pratama di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menghadiri kegiatan Silaturahmi Menteri Hukum Bersama Pemimpin Redaksi Media pada 13 Maret 2025. Kegiatan yang berlangsung di Graha Pengayoman tersebut dilakukan dalam rangka mempererat hubungan antara Kementerian Hukum Republik Indonesia dengan insan media sebagai mitra strategis dalam penyebarluasan informasi kepada masyarakat.

Kamis, 13 Maret 2025

DJKI Serahkan Sertifikat Indikasi Geografis untuk Jeruk Kalamansi Bengkulu Tengah

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menyerahkan sertifikat Indikasi Geografis kepada Masyarakat Penggiat Pelindungan Indikasi Geografis Jeruk Kalamansi Bengkulu Tengah. Sertifikat dengan nomor IDG000000179 ini diterima langsung oleh Bupati Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto, yang didampingi oleh Plt. Ketua Bappeda Bengkulu Tengah, Hertoni Agus Satria, serta perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum Bengkulu di Kantor DJKI, Kuningan, Jakarta Selatan pada 13 Maret 2025.

Kamis, 13 Maret 2025

DJKI dan KemenpanRB Bahas Peningkatan Karir Jabatan Fungsional Kekayaan Intelektual

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) sebagai instansi pembina jabatan fungsional (JF) Kekayaan Intelektual (KI) mengadakan rapat koordinasi membahas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenpanRB) tentang Persetujuan Kebutuhan Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Rabu, 12 Maret 2025 di Ruang Rapat DJKI.

Rabu, 12 Maret 2025

Selengkapnya