DJKI Lakukan Sosialisasi Kekayaan Intelektual dan Pemberian Penghargaan di ITC Mangga Dua

Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum melalui Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa (PPS) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kekayaan Intelektual dan Pemberian Penghargaan kepada para pedagang di ITC Mangga Dua, Jakarta.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 14 November 2024 di Ruang Auditorium ITC Mangga Dua ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelindungan kekayaan intelektual (KI) dari para pelaku usaha, khususnya para pedagang di ITC Mangga Dua.

Baby Mariaty selaku Koordinator Pencegahan dan Penyelesaian Sengketa dalam laporannya memaparkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari adanya sorotan United States Trade Representative (USTR), melalui laporan tahunan Special Report 301 Tahun 2023 yang menyebutkan ITC Mangga Dua perlu mendapat perhatian khusus.

“Oleh karena itu, sejak awal tahun 2023 hingga 2024, kami telah menempuh langkah-langkah preventif dalam mencegah pelanggaran KI di ITC Mangga Dua, dengan melakukan pengamatan, pemantauan dan survei langsung kepada para pedagang di ITC Mangga Dua,” ujar Baby.

“Selain untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelaku usaha mengenai kekayaan intelektual, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan ekonomi kreatif daerah yang berkelanjutan,” pungkas Baby.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Ratna P. Mulya dalam sambutannya mengatakan bahwa di Indonesia, pelanggaran kekayaan intelektual masih tinggi, dan salah satu alasan terjadinya pelanggaran di bidang kekayaan intelektual (KI) tersebut adalah kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pelindungan KI maupun penegakan hukum atas pelanggaran KI.

“Maraknya kasus pelanggaran kekayaan intelektual yang terjadi, cukup membuktikan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelindungan hukum kekayaan intelektual. Padahal dengan mendaftarkan kekayaan intelektual atas produk, jasa, maupun inovasi yang dimiliki, bisa mendapatkan hak ekslusif dan dapat menambah nilai ekonomis,” ujar Mulya.

“Oleh karena itu, kegiatan hari ini menjadi salah satu bentuk implementasi upaya dari DJKI untuk menyebarluaskan informasi terkait pentingnya pelindungan KI baik dari segi ekonomi maupun dari segi penegakan hukum, dan langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh pemilik hak kekayaan intelektual jika terjadi pelanggaran KI,” tutup Mulya.

Dalam kegiatan ini, DJKI turut memberikan penghargaan kepada 35 (Tiga Puluh Lima) pedagang yang menjual produk sendiri/produk asli. Penghargaan ini diberikan DJKI setelah melalui beberapa proses dan tahapan. Salah satunya melalui pengawasan dan pemantauan yang dilakukan ke beberapa pedagang yang ada di ITC Mangga Dua.

Penghargaan ini diberikan dengan tujuan untuk menambah keyakinan/kepercayaan calon pembeli terhadap produk-produk yang dijual oleh para pedagang tersebut, bahwa barang-barang yang diperjualbelikan di adalah produk sendiri/asli. Diharapkan kedepannya, hal ini dapat meningkatkan jumlah pembeli. (CRZ/KAD)

 

 



LIPUTAN TERKAIT

Sinergi DJKI dan Kanwil Kemenkum Sumut Pacu Pencatatan KIK

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) berkolaborasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sumatera Utara menggelar kegiatan Fasilitasi dan Konsultasi Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) pada 6 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung di Kantor Wilayah Kemenkum Sumatera Utara ini menjadi wadah bagi perwakilan dari berbagai Dinas Kabupaten di Sumatera Utara untuk meningkatkan pemahaman dan melakukan inventarisasi KIK di wilayah masing-masing.

Selasa, 6 Mei 2025

Jaga Warisan Lewat Indikasi Geografis

Lukisan Kamasan merupakan salah satu Indikasi Geografis dari Desa Kamasan, Provinsi Bali, yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum. Lukisan tersebut sudah ada sejak zaman kerajaan dan sampai saat ini masih dijaga kelestariannya. Hal tersebut disampaikan oleh Gede Weda Asmara selaku Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Lukisan Kamasan Bali dalam Podcast Obrolan Kreatif dan Inovatif Kekayaan Intelektual (OKE KI) dalam gelaran INACRAFT 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Minggu, 9 Februari 2025.

Minggu, 9 Februari 2025

Tenun Buna Insana: Kisah Cinta dan Perjuangan Mama-mama Melindungi Warisan Budaya NTT

Di sebuah galeri sederhana yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, deretan Tenun Buna Insana terpajang bak lukisan yang merangkai kisah kehidupan. Motif-motif berbentuk pengait menyerupai huruf Z berbicara dalam keheningan, menyampaikan warisan leluhur yang dijaga dengan penuh cinta dan ketekunan oleh mama-mama setempat. Di setiap helaian benang yang tersulam, ada peluh, doa, dan cerita tentang harapan.

Senin, 23 Desember 2024

Selengkapnya