DJKI Kemenkumham Gelar Geographical Indication Drafting Camp di Makassar

Makassar – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui Direktorat Merek dan Indikasi Geografis kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi kekayaan intelektual lokal. Bertempat di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, DJKI menyelenggarakan Geographical Indication Drafting Camp dari tanggal 19 hingga 22 Agustus 2024.

Kegiatan yang diikuti oleh 12 peserta dari 8 calon IG, baik yang sudah memasukkan permohonannya maupun yang masih dalam tahap pengajuan. Peserta meliputi calon pemegang IG produk-produk unggulan seperti Kopi Arabika Latimojong Luwu, Tenun Sutera Sengkang, Kopi Arabika Kahayya, Tenun Kajang, Cabai Katokkon Toraja Utara, Kopi Robusta Basseang, Tenun Bira, dan Cabai Katokkon Tana Toraja. 

Gunawan, Sekretaris Bidang Pra Indikasi Geografis DJKI, menekankan pentingnya pelindungan IG di Sulawesi Selatan. Menurutnya, provinsi ini kaya akan sumber daya alam dan tradisi yang masih kuat terjaga. 

“Pelindungan Indikasi Geografis di Sulawesi Selatan sangat penting karena provinsi ini memiliki kekayaan alam dan tradisi yang masih melekat. Identitas brand, termasuk nama, logo, dan pengemasan produk IG harus diperhatikan secara cermat,” ujar Gunawan pada Jumat, 22 Agustus 2024.

Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan difokuskan pada perbaikan dokumen deskripsi bersama dengan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), agar nantinya dokumen yang diajukan memenuhi semua persyaratan formalitas. Salah satu hasil dari kegiatan ini adalah dua permohonan IG, yaitu Tenun Sutera Sengkang dan Kopi Arabika Latimojong Luwu, yang dinyatakan siap untuk pemeriksaan substantif.

Pada sektor cabai, Gunawan memberikan asistensi khusus terkait wilayah geografis produk IG. Dua wilayah yang mengajukan produk Cabai Katokkon, yakni Tana Toraja dan Toraja Utara, disarankan untuk menggabungkan permohonan mereka menjadi satu dengan nama Cabai Katokkon Toraja. Hal ini mengingat kedua wilayah tersebut memiliki kesamaan faktor geografis dan reputasi sebagai penghasil cabai terpedas. Usulan tersebut diterima dengan baik, dan MPIG setuju untuk mengubah nama IG menjadi Cabai Katokkon Toraja, yang akan menaungi kedua wilayah administrasi tersebut.

Dengan adanya Geographical Indication Drafting Camp ini, DJKI berharap proses perlindungan produk-produk unggulan Sulawesi Selatan melalui Indikasi Geografis dapat berjalan lebih efektif dan efisien. DJKI juga berharap kegiatan ini semakin memperkuat identitas dan reputasi produk-produk tersebut di pasar nasional maupun internasional.



LIPUTAN TERKAIT

Jaga Warisan Lewat Indikasi Geografis

Lukisan Kamasan merupakan salah satu Indikasi Geografis dari Desa Kamasan, Provinsi Bali, yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum. Lukisan tersebut sudah ada sejak zaman kerajaan dan sampai saat ini masih dijaga kelestariannya. Hal tersebut disampaikan oleh Gede Weda Asmara selaku Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Lukisan Kamasan Bali dalam Podcast Obrolan Kreatif dan Inovatif Kekayaan Intelektual (OKE KI) dalam gelaran INACRAFT 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Minggu, 9 Februari 2025.

Minggu, 9 Februari 2025

Tenun Buna Insana: Kisah Cinta dan Perjuangan Mama-mama Melindungi Warisan Budaya NTT

Di sebuah galeri sederhana yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, deretan Tenun Buna Insana terpajang bak lukisan yang merangkai kisah kehidupan. Motif-motif berbentuk pengait menyerupai huruf Z berbicara dalam keheningan, menyampaikan warisan leluhur yang dijaga dengan penuh cinta dan ketekunan oleh mama-mama setempat. Di setiap helaian benang yang tersulam, ada peluh, doa, dan cerita tentang harapan.

Senin, 23 Desember 2024

DJKI Serahkan Sertifikat IG Kopi Robusta Merapi Sleman, Dorong Produk Lokal Mendunia

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu menyerahkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) Kopi Robusta Merapi Sleman kepada Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo pada Kamis, 19 Desember 2024, di Lapangan Pemerintah Daerah Sleman.

Kamis, 19 Desember 2024

Selengkapnya