Digitalisasi adalah Tantangan, bukan Rintangan

Gorontalo - Dunia digital adalah salah satu perangkat yang berperan besar dalam memperluas akses pasar dari suatu produk. Hal ini sejalan dengan masifnya perkembangan teknologi, yang mau tidak mau mengevolusi perilaku konsumen dalam bertransaksi.

Sebagai produsen, merespon masifnya digitalisasi perlu dimulai dengan diri sendiri. Perubahan mindset harus segera dilakukan. Digitalisasi jangan lagi dianggap sebagai hambatan. Justru, digitalisasi adalah tantangan bagi siapapun yang ingin menggenggam kesuksesan penjualan.

Di Indonesia sendiri, penggunaan media digital untuk kepentingan bisnis telah cukup lama dilakukan. Mulai dari media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook hingga merambah pada pemanfaatan e-commerce lokal.

Agar media digital dapat menjadi alat penjualan yang efektif, ternyata diperlukan lebih dari sekedar pengetahuan teknis untuk bisa mengeksploitasi manfaatnya. Berangkat dari hal tersebut, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bersama Tokopedia menggelar Geographical Indication Goes to Marketplace (GITM) di Gorontalo pada 21 Agustus 2024.

Dalam sambutannya, Sekretaris Bidang Pasca Indikasi Geografis (IG) Terdaftar Idris mengatakan bahwa kegiatan yang turut mengundang Lembaga Indikasi Geografis (LIG) Gula Aren Atinggola ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan peran dari pemilik IG terhadap produknya terkait promosi dan komersialisasi.

“Dari total tujuh kegiatan yang diagendakan, provinsi Gorontalo terpilih menjadi salah satu tuan rumahnya, maka gunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” pinta Idris.

Hal Senada disampaikan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM pada Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Gorontalo Hadiyanto. Dia mengatakan bahwa GITM sendiri adalah program yang memiliki target akhir berupa pemasaran pada marketplace.

“Dengan meningkatnya kemampuan pemilik IG dalam hal promosi dan komersialisasi pasti akan berkontribusi positif terhadap peningkatan jangkauan pasar dan daya saing bagi produk IG di daerah,” terang Hadiyanto.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Gorontalo Utara Grace P. D. Mangosa menyatakan kesiapannya untuk mendukung eksistensi LIG Gula Aren Atinggola bersaing di kancah dunia.

“Kemenkumham telah mengenalkan Gula Aren Atinggola kepada dunia dalam pameran di Jenewa, Swiss, dan hari ini kita semua mendapatkan pelatihan pemasaran digital. Kedua hal tersebut pasti akan berefek dengan tingginya permintaan pasar. Kita harus mempersiapkan diri dalam hal produksinya. Sampaikan kepada kami segala kendala yang bisa menghambat proses produksi,” ucap Grace.

Sementara itu, Ketua Lembaga Indikasi Geografis Gula Aren Atinggola Gasim Bait mewakili peserta menyatakan komitmennya untuk mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya.

“Pemilihan Atinggola sebagai lokasi diadakannya pelatihan ini sangat kami sambut gembira. Selama ini penjualan kami sudah merambah sampai e-commerce, tetapi belum maksimal. Semoga setelah mengikuti kegiatan ini dapat menambah pemahaman kami,” ujar Gasim.

Sebagai informasi, kegiatan GITM masih akan terus dilakukan sepanjang tahun 2024. Program ini akan dilanjutkan ke tiga titik lainnya di Indonesia yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan produk IG Madu Teran Belitong Timur, Provinsi DI Yogyakarta dengan produk IG Batik Tulis Nitik Yogyakarta dan Provinsi Sulawesi Selatan dengan produk IG Lada Luwu Timur. (Iwm/Daw)

 



LIPUTAN TERKAIT

Jaga Warisan Lewat Indikasi Geografis

Lukisan Kamasan merupakan salah satu Indikasi Geografis dari Desa Kamasan, Provinsi Bali, yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum. Lukisan tersebut sudah ada sejak zaman kerajaan dan sampai saat ini masih dijaga kelestariannya. Hal tersebut disampaikan oleh Gede Weda Asmara selaku Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Lukisan Kamasan Bali dalam Podcast Obrolan Kreatif dan Inovatif Kekayaan Intelektual (OKE KI) dalam gelaran INACRAFT 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Minggu, 9 Februari 2025.

Minggu, 9 Februari 2025

Tenun Buna Insana: Kisah Cinta dan Perjuangan Mama-mama Melindungi Warisan Budaya NTT

Di sebuah galeri sederhana yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, deretan Tenun Buna Insana terpajang bak lukisan yang merangkai kisah kehidupan. Motif-motif berbentuk pengait menyerupai huruf Z berbicara dalam keheningan, menyampaikan warisan leluhur yang dijaga dengan penuh cinta dan ketekunan oleh mama-mama setempat. Di setiap helaian benang yang tersulam, ada peluh, doa, dan cerita tentang harapan.

Senin, 23 Desember 2024

DJKI Serahkan Sertifikat IG Kopi Robusta Merapi Sleman, Dorong Produk Lokal Mendunia

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu menyerahkan sertifikat Indikasi Geografis (IG) Kopi Robusta Merapi Sleman kepada Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo pada Kamis, 19 Desember 2024, di Lapangan Pemerintah Daerah Sleman.

Kamis, 19 Desember 2024

Selengkapnya