Solo - Indonesia memiliki keanekaragaman tradisi, kesenian, kebudayaan serta adat istiadat yang merupakan kekayaan dan keindahan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain. Salah satu kekayaan Indonesia yang bernilai tinggi adalah batik.
Batik memiliki corak dan motif khas di masing-masing daerah. Jawa Tengah sendiri merupakan salah satu provinsi yang terkenal sebagai penghasil batik.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Jawa Tengah, Bambang Setyabudi menyatakan bahwa pelindungan hukum terhadap kekayaan intelektual (KI) khususnya batik sangat diperlukan.
“Para pengrajin perlu memperoleh pengetahuan yang cukup mengenai aspek-aspek hukum terhadap karya seni batik yang dihasilkan. Hal ini menjadi penting karena pelanggaran atas kekayaan intelektual pengrajin dapat melemahkan semangat kreativitas pengrajin batik khususnya di wilayah Solo Raya,” ujar Bambang pada kegiatan Penguatan Pelayanan Publik Kekayaan Intelektual yang diselenggarakan di Hotel Megaland Solo pada tanggal 14 November 2022.
Bambang juga mengungkapkan bahwa KI berperan dalam memberikan pelindungan hukum atas kepemilikan karya intelektual baik yang bersifat komunal maupun personal yang merupakan basis pengembangan ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan yang sama, Christ Andrey Imanuel Napitupulu selaku Koordinator Sertifikasi dan Dokumentasi Hak Cipta dan Desain Industri menjelaskan bahwa suatu ciptaan atau kreasi itu bisa didaftarkan ke dalam lebih dari satu jenis kekayaan intelektual baik KI personal maupun KI Komunal.
“Batik bisa saja dilindungi ke dalam rezim hak cipta selama batik tersebut adalah motif batik kontemporer yang bersifat inovatif, masa kini dan bukan tradisional. Sedangkan batik tradisional bisa juga didaftarkan ke dalam Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional selama batik memiliki motif klasik yang sudah dikerjakan secara turun-temurun,” kata Andrey.
Di Provinsi Jawa Tengah, tingkat kesadaran masyarakat untuk melindungi KI sudah cukup tinggi, hal ini terlihat dari tingginya jumlah permohonan KI yang telah diajukan.
Adapun pengajuan pendaftaran KI di wilayah Jawa Tengah sepanjang tahun 2022 sudah terdapat 6.122 permohonan pendaftaran merek, 7.421 permohonan pencatatan ciptaan, 75 permohonan pendaftaran desain industri, dan 281 permohonan pendaftaran paten.
Menurut Bambang, pelindungan KI menjadi bagian penting dalam pembangunan dan berkontribusi secara signifikan dalam perkembangan perekonomian nasional maupun internasional.
“Harapannya dengan diadakannya kegiatan ini dapat menjalin sinergi dengan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kesadaran pengrajin batik serta pemerintah daerah dapat mendukung dalam memfasilitasi pengajuan permohonan KI baik personal maupun komunal untuk masyarakat khususnya di wilayah Solo,” lanjut Bambang.
Sebagai informasi, kegiatan Penguatan Pelayanan Publik Kekayaan Intelektual merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk meningkatkan kualitas pelayanan KI ke daerah-daerah. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang ahli di bidang KI. (ARM/KAD)
Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.
Kamis, 17 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).
Rabu, 16 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.
Rabu, 16 April 2025
Kamis, 17 April 2025
Kamis, 17 April 2025
Rabu, 16 April 2025