Purwacaraka, Lulusan Teknik yang Mendapat Penghargaan WIPO Medal for Creativity

Jakarta - Menggeluti musik sejak dini, Purwa Tjaraka telah memainkan piano sejak usia 7 tahun. Meskipun orang tuanya mendukung bermusik, Purwa Tjaraka tetap dituntut menyelesaikan pendidikan formalnya. Purwa Tjaraka mengambil jurusan Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB) setamat dari SMA. Purwa Tjarakapun mampu membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa ia mampu menyelesaikan kuliahnya dengan baik.

Menyandang gelar sarjana teknik tak menghentikan kecintaannya dalam bermusik.  Ia kerap mendapat pekerjaan mulai dari pesta perkawinan hingga reuni anak-anak sekolahan. Salah satu wujud kecintaan Purwa Tjaraka pada dunia musik dibuktikannya dengan mendirikan sekolah musik, Purwacaraka Music Studio. Pria kelahiran 31 Maret 1960 ini telah memiliki sekitar 50 cabang sekolah musiknya telah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Purwacaraka Music Studio telah melahirkan beberapa musisi papan atas Indonesia seperti Rossa dan Afgan.

Prestasi lainnya ialah penghargaan dari Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dalam memperingati Hari Musik Nasional 2018 atas konsistensi dan dedikasinya pada pendidikan musik di Indonesia bersama Purwa Caraka Music Studio.

Terbaru, Purwa Tjaraka mendapatkan penghargaan  World Intellectual Property Organization (WIPO) Medal for Creativity pada puncak Peringatan Hari Kekayaan Intelektual di Istana Wakil Presiden, Selasa, 26 April 2022. WIPO Medal for Creativity merupakan penghargaan nasional atas individu-individu di bidang hak cipta dan hak terkait yang telah berkontribusi bagi perkembangan budaya, sosial dan ekonomi.

Tujuan dari pemberian penghargaan tersebut ialah untuk memberikan pengakuan dan penghargaan kepada individu-individu yang diakui oleh lembaga pemerintah dan lembaga lain di negara-negara anggota WIPO.

“Bapak Purwa Tjaraka sudah lama berkecimpung di bidang musik baik sebagai pencipta lagu, penata musik hingga saat ini pun tetap konsisten dan berdedikasi dalam pengembangan pendidikan musik di Indonesia melalui Purwa Caraka Musik Studio,” jelas Dede Mia Yusanti selaku ketua peringatan Hari Kekayaan Intelektual.

Penghargaan WIPO menjadi salah satu kegiatan yang rutin diselenggarakan oleh DJKI dalam memeriahkan Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia (World IP Day) setiap tanggal 26 April. Dalam proses pemilihannya, dilakukan beberapa tahapan, antara lain dengan mengidentifikasi individu-individu yang menonjol dan berprestasi di bidang hak cipta dan hak terkait. Prosedur seleksi menjadi tanggung jawab penyelenggara (negara anggota WIPO). WIPO hanya memberikan panduan, selanjutnya usulan para kandidat disampaikan ke pimpinan dengan mempertimbangkan masukan dari Kementeria/Lembaga lain.

“Kriteria seleksi dapat mencakup kontribusi budaya atau ekonomi kandidat, tingkat minat publik yang telah mereka ilhami dan potensi mereka untuk menjadi panutan bagi orang lain,” tutur Dede.

Harapannya penghargaan ini dapat terus memacu kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan kualitas kekayaan intelektual yang terbaik. DJKI Kementerian Hukum dan HAM terus memberikan kontribusi dan apresiasi bagi seniman yang banyak berjasa bagi Indonesia. (DES/SYL)



LIPUTAN TERKAIT

Satgas IP Task Force Perkuat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual di Ranah Digital

Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.

Kamis, 17 April 2025

Bahas Transformasi Digital di Bidang KI, DJKI Hadir dalam Forum WILD

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).

Rabu, 16 April 2025

Dirjen KI Terima Audiensi GNIK Bahas Program Pengembangan Talenta

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.

Rabu, 16 April 2025

Selengkapnya