Menggunakan PDKI Indonesia untuk Permohonan KI yang Lebih Efektif

Jakarta - Para pemohon kekayaan intelektual seringkali merasa kebingungan dalam memastikan apakah permohonan mereka akan diterima atau ditolak. Pemohon pelindungan merek misalnya, harus memastikan merek yang akan didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) belum pernah terdaftar di kelas/barang yang sama. Para inventor juga memerlukan kepastian agar tidak melanggar klaim dari paten yang sudah pernah didaftarkan.

Oleh karena itu, DJKI menyediakan Pangkalan Data Kekayaan Intelektual sejak 2015. Masyarakat dapat mengakses pdki-indonesia.dgip.go.id baik dari ponsel pintar maupun komputer selama terhubung dengan internet. Layanan pusat data yang berisi seluruh permohonan KI yang masih dalam proses, terdaftar, ditolak maupun sudah kadaluarsa dapat dipantau di laman ini.

PDKI (Pangkalan Data Kekayaan Intelektual) merupakan sistem yang terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi layanan KI utama yang memberikan informasi atas data-data kekayaan intelektual meliputi merek, paten, desain industri,hak cipta dan indikasi geografis.

“PDKI merupakan sarana untuk mengetahui proses permohonan KI mereka sudah sampai di mana. Data di PDKI juga bisa menjadi referensi pendaftaran KI, apakah sudah terdaftar atau belum di DJKI atau bisa juga jadi sarana perbandingan data yang akan didaftar dan sudah didaftar,” terang Dede Mia Yusanti selaku Direktur Teknologi Informasi KI pada 19 Mei 2023 di Kantor DJKI, Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Pengguna kemudian bisa memilih menu rezim KI yang dicari. Misalnya mencari merek tertentu maka pastika pengguna memilih menu merek sebelum mengetik nama merek tertentu. Kemudian, klik cari maka akan tampil daftar merek-merek yang sudah masuk ke DJKI.

Pengguna juga bisa memanfaatkan advance filter untuk melakukan pencarian tertentu. Misalnya mencari merek berdasarkan pemilik, periode, atau berdasarkan status permohonannya.

Pengguna dapat melihat detail dari merek tertentu dengan klik merek tersebut. Detail yang bisa dilihat antara lain, status permohonan, kelas, masa aktif, nomor permohonan, hingga pemilik merek.

PDKI selalu melakukan update otomatis sehari sekali setiap malam. Data yang ditampilkan adalah permohonan yang sudah memiliki nomor publikasi. Artinya, dokumen yang masih dalam pengecekan formalitas masih belum akan ditampilkan di situs ini.

“Untuk menggunakan PDKI, pengguna tidak perlu login. Bisa langsung ke website PDKI atau ke website utama DJKI di dgip.go.id lalu masukkan kata kunci di kanan halaman,” terang Budi..

Sementara itu sejak 2022, PDKI juga sudah dilengkapi dengan fitur Full Text Paten yang dapat membantu masyarakat untuk mengunduh dokumen-dokumen paten baik yang sudah granted (diberi) dan yang masih dalam proses.

Cara mengunduhnya adalah dengan menemukan paten yang ingin dibandingkan atau dijadikan referensi melalui PDKI. Kemudian, pada bagian kanan halaman akan tersedia pilihan Publikasi Full Text A untuk dokumen awal permohonan paten, sedangkan Publikasi Full Text B yang berisi dokumen final klaim paten pemohon. Untuk mengunduh dokumen paten tersebut, pengguna diminta untuk mengisi data seperti nama, email, dan nomor telepon.

“Dengan fitur ini, kami berharap tidak ada lagi pelanggaran paten karena tidak tahu paten yang didaftarkan sudah terdaftar sebelumnya. Kami juga berharap database yang kami sediakan di paten dapat menjadi referensi penelitian di negara ini,” pungkas Dede.



LIPUTAN TERKAIT

Pelindungan KI di Papua Meningkat, Dirjen KI Terima Audiensi Kantor Wilayah Kemenkum Papua

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum menerima audiensi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Papua di Kantor DJKI, pada Kamis, 08 Mei 2025. Kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu didampingi Direktur Teknologi Informasi Ika Ahyani Kurniawati dengan Kepala Kanwil Kemenkum Papua Anthonius M Ayorbaba membahas terkait laporan kegiatan yang diselenggarakan saat Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tahun 2025 pada 26 April lalu. Kanwil Kemenkum Papua berhasil mencatat pencapaian luar biasa, yakni menerbitkan sebanyak 3.960 sertifikat kekayaan intelektual, yang terdiri dari pendaftaran merek, hak cipta, dan desain industri. Angka tersebut jauh melampaui target awal sebanyak 1.000 pendaftaran dari tahun 2021 hingga 2025. Pencapaian ini menjadi bukti antusiasme atas meningkatnya kesadaran masyarakat Papua terhadap pentingnya pelindungan kekayaan intelektual.

Kamis, 8 Mei 2025

Pertemuan Bilateral DJKI-KIPO Bahas Kerja Sama di Bidang Akademi dan Patent Prosecution Highway

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Korean Intellectual Property Office (KIPO) di sela-sela Pertemuan ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) ke-75 yang diadakan pada 6 Mei 2025 di Siem Reap, Kamboja. Pertemuan ini untuk membahas perkembangan informasi kekayaan intelektual (KI) di antara kedua negara.

Selasa, 6 Mei 2025

DJKI Hadiri Pertemuan AWGIPC ke-75 di Siem Reap, Kamboja

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) ke-75 yang diadakan pada 5 s.d. 9 Mei 2025 di Siem Reap, Kamboja. Pihaknya menyampaikan, pertemuan ini dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan dari kantor kekayaan intelektual (KI) negara-negara anggota untuk membahas beragam isu KI.

Selasa, 6 Mei 2025

Selengkapnya