Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) hadir dalam acara Grand Opening Nova Now bertempat di Main Atrium Senayan City, pada Kamis 27 Februari 2025. Nova Now, yang merupakan sebuah inisiatif kolaborasi antara Indonesia dan Singapura, resmi dibuka dengan tujuan memperkuat kemitraan ekonomi dan budaya kedua negara.
DJKI berkesempatan mengisi acara untuk membahas kekayaan intelektual yang berkaitan dengan merek. Sebagai narasumber Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, didampingi oleh Direktur Merek Direktorat Merek dan Indikasi Geografis, Hermansyah Siregar. Dirjen KI menegaskan pentingnya mendaftarkan dan melindungi kekayaan intelektual. KI akan menjadi aset yang memberikan keuntungan di kemudian hari. Oleh karena itu Razilu mengajak seluruh pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendaftarkan mereknya kalau tidak ingin mengalami kerugian ke depannya.
“Jadi intinya saya ingin tekankan Bapak Ibu harus daftar (merek), kalau tidak daftar maka akan kehilangan hak dan akan kehilangan nilai ekonomi. Untuk mendaftarkannya tidak terlalu rumit karena sekarang kita sudah berbasis online melalui website DJKI atau dgip.go.id,” ujar Razilu.
Sering kali pengusaha UMKM tidak menyadari bahwa di balik usaha yang mereka jalankan terdapat nilai ekonomi yang besar. Oleh karena itu, DJKI mengajak seluruh pengunjung ataupun pengusaha UMKM yang hadir pada Grand Opening Nova Now untuk segera mendaftarkan kekayaan intelektualnya.
“Kami ingin memastikan bahwa para pengusaha UMKM memahami betapa pentingnya pelindungan kekayaan intelektual dalam meningkatkan daya saing mereka. Dengan kepemilikan hak kekayaan intelektual, produk mereka akan memiliki nilai lebih, baik di pasar nasional maupun internasional,” pungkas Razilu.
Sementara itu Hermansyah menambahkan alasan kenapa merek penting bagi pengusaha UMKM. Menurutnya, merek dapat menjadi suatu aset tidak berwujud yang bernilai ekonomi tinggi.
“Ketika kita memakai suatu benda tertentu dengan merek tertentu itu kita mempunyai konfidens yang tinggi dengan reputasi dari merek tersebut dan ini adalah hal yang perlu diperhatikan. Jadi, walaupun nilai produksinya sama tapi karena sudah mempunyai reputasi dan sudah diakui maka dia akan mempunyai nilai yang lebih tinggi bahkan dari nilai dan fungsi suatu barang tersebut. Jadi yang perlu diperhatikan bahwa merek tidak sekedar pembeda tapi juga bisa bernilai ekonomi” ujar Hermansyah.
DJKI terus berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi para pemilik KI dalam memperoleh pelindungan hukum. Salah satu program prioritas DJKI di tahun 2025 adalah percepatan proses pendaftaran merek yang kini dapat diselesaikan dalam waktu 3 bulan 7 hari. Selain itu, waktu penyelesaian pendaftaran desain industri dipersingkat dari 6-7 bulan menjadi hanya 4 bulan. Sementara permohonan paten sederhana untuk dalam negeri juga dipercepat. Selanjutnya, sebagai langkah konkret dalam mendukung para pengusaha UMKM, DJKI menargetkan penyelesaian 52.000 permohonan merek per Maret 2025.
Nova Now adalah program strategis yang melibatkan lebih dari 1.500 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, bekerja sama dengan merek-merek fashion dan gaya hidup terkemuka di Singapura. Acara ini diinisiasi oleh Enterprise Singapore, sebagai bagian dari komitmen untuk menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan daya saing industri Indonesia.
Dengan mengedepankan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60%, Nova Now diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi industri lokal dan perekonomian Indonesia. Sebagai acara yang bertujuan mendukung kemajuan UMKM Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung mulai dari 27 Februari hingga 2 Maret 2025. Diharapkan dapat menarik perhatian pelaku industri, pengusaha, serta masyarakat yang ingin melihat produk-produk kreatif terbaik dari UMKM Indonesia yang siap bersaing di pasar global. (MRW/KAD)
Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.
Kamis, 17 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).
Rabu, 16 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.
Rabu, 16 April 2025
Kamis, 17 April 2025
Kamis, 17 April 2025
Rabu, 16 April 2025