Kunjungan Industri ke PT Pertamina Patra Niaga Ngurah Rai: DJKI Fokus pada Peningkatan Pemahaman Paten di Indonesia

Denpasar – Kurangnya pemahaman mengenai paten menjadi salah satu kendala terbesar dalam pengembangan inovasi di Indonesia. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pelindungan kekayaan intelektual (KI), pelaku usaha dan peneliti di Indonesia masih belum sepenuhnya memahami mekanisme dan manfaat pendaftaran paten yang berdampak pada rendahnya jumlah permohonan paten jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Atas dasar itu, dalam upaya meningkatkan sistem KI di Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) mengadakan kunjungan industri ke PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai untuk melihat secara langsung praktik peran dan fungsi dalam mendukung ekosistem KI.

Pemeriksa Merek Ahli Utama Aslin Sihite membuka kunjungan industri di PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai, Denpasar, dengan menekankan peran penting ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi sebagai faktor pendorong utama pembangunan sosial ekonomi dan industrialisasi.

“Kunjungan ini bertujuan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan membangun jaringan kerja sama KI Nasional untuk kemajuan ekonomi Indonesia. Di mana peran industri sebagai pelaksana pengembangan teknologi dan penyumbang sumber daya manusia sangat krusial, selain itu industri juga berfungsi sebagai pelaku usaha teknologi,” ujar Aslin

Selanjutnya, Aslin juga menggarisbawahi terkait pentingnya hak KI dalam kebijakan inovasi global. Dia menyampaikan bahwa di era saat ini tidak ada negara yang berhasil mencapai transformasi struktural tanpa industrialisasi dan peningkatan teknologi serta inovasi.

“Melalui Perjanjian Aspek terkait Perdagangan Hak Kekayaan Intelektual (TRIPs), terdapat upaya untuk menerapkan sistem KI barat di seluruh dunia. Selain itu, konsensus menunjukkan bahwa KI yang kuat dalam perkembangan teknis baru akan meningkatkan inovasi dan transfer informasi global,” pungkas Aslin.

Sebagai informasi, kunjungan industri ini merupakan rangkaian dari kegiatan Patent One Stop Service (POSS) di Bali yang berlangsung dari tanggal 30 s.d. 31 Juli 2024 yang merupakan salah satu program unggulan DJKI di tahun 2024. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan empat sertifikat paten ke pihak PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dengan judul, antara lain:

1. Alat Pendeteksi Kecepatan Angin Untuk Kendaraan Pengisian Bahan Bakar Pesawat Terbang

2. Metode Pembibitan Tanaman Kakao Secara Okulasi Yang Ditingkatkan

3. Sistem Pemanfaatan Energi Terbarukan Untuk Pengairan Sawah Dan Pengisian Baterai Melalui Website Berbasis Internet Of Things

4. Alat Penyimpanan Tabung Pendeteksi Air/Chemical Water Detector (CWD) Secara Digital Pada Produk Avtur

 



LIPUTAN TERKAIT

Satgas IP Task Force Perkuat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual di Ranah Digital

Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.

Kamis, 17 April 2025

Bahas Transformasi Digital di Bidang KI, DJKI Hadir dalam Forum WILD

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).

Rabu, 16 April 2025

Dirjen KI Terima Audiensi GNIK Bahas Program Pengembangan Talenta

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.

Rabu, 16 April 2025

Selengkapnya