Jakarta - Komisi Banding Paten (KBP) memutuskan dua permohonan banding dengan judul invensi Sistem dan Metode untuk Pengunci Roda dan Penyeimbang pada Menara Parkir Berputar dan Analog Protein Tirosin-Tirosin dan Metode Penggunaan Analog Protein Tirosin-Tirosin Tersebut melalui sidang terbuka di Gedung Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada Kamis, 29 Februari 2024.
Dalam sidang pertama, KBP memutuskan menolak klaim 1 sampai dengan klaim 4 Permohonan Banding Paten pada permohonan paten nomor P00201910405 dengan judul invensi Sistem dan Metode untuk Pengunci Roda dan Penyeimbang pada Menara Parkir Berputar.
“Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Majelis Banding Paten menilai bahwa klaim 1 sampai dengan klaim 4 dari Permohonan Banding Nomor Registrasi 08/KBP/II/2023 yang diajukan oleh Pemohon Banding dinilai tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) jo. Pasal 54 Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten,” terang Aribudhi Nugroho Suyono.
Pada klaim 1 dan klaim 2 dikenakan pasal 3 ayat (1) UU tentang Paten dikarenakan tidak memiliki nilai kebaruan dan langkah inventif yang harus dimiliki oleh Permohonan Paten. Untuk klaim 3 pasal 3 ayat (1) UU tentang Paten dikarenakan tidak mengandung langkah inventif. Sedangkan klaim 4 tidak dilakukan pemeriksaan substantifnya karena merupakan kelompok klaim yang tidak memenuhi persyaratan satu kesatuan invensi dengan klaim 1 sampai dengan 3 sehingga dikenakan pasal 54 UU tentang Paten.
“Lebih lanjut, KBP memutuskan untuk meminta Menteri Hukum dan HAM untuk mencatat dan mengumumkan hasil putusan Majelis Banding ini melalui media elektronik dan/atau non elektronik,” ujar Aribudhi.
Selanjutnya dalam sidang kedua, KBP memutuskan untuk menerima Permohonan Banding terhadap koreksi atas frasa “Ref. 3 corres.00070011 menanggapi senyawa 32 di dalamnya.” menjadi “Ref. 3 sesuai dengan senyawa 32 di dalamnya.” dan koreksi atas deskripsi pada halaman 31 baris 10 dan 11 serta halaman 37 baris 11, yaitu istilah “garis sel” menjadi “lini sel” dari Permohonan Banding dengan nomor Registrasi 19/KBP/VII/2023.
“Selanjutnya, Majelis Banding Paten memutuskan untuk menolak Permohonan Banding terhadap koreksi atas Deskripsi pada halaman 37 baris 11, yaitu frasa “mensubkloning cDNA reseptor hNPY2 ke dalam plasmid ekspresi pcDNA3.1” karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal 69 ayat (4) huruf b UU tentang Paten,” jelas Sri Sulistiyani.
Pasal 69 ayat (4) sendiri menjelaskan mengenai ruang lingkup koreksi yang terbatas pada beberapa hal, diantaranya pembatasan lingkup klaim, koreksi kesalahan dalam terjemahan deskripsi, dan/atau klarifikasi atas isi deskripsi yang tidak jelas atau ambigu. Pada kasus Permohonan Banding, Majelis Banding menilai koreksi tersebut menyebabkan kalimat secara utus menjadi tidak jelas, sehingga koreksi dimaksud tidak dapat diterima.
“Selanjutnya, KBP memutuskan meminta Menteri Hukum dan HAM untuk menindaklanjuti dengan mengubah lampiran sertifikat serta mencatat dan mengumumkan hasil Putusan Majelis Banding ini melalui Media Elektronik dan/atau Non-Elektronik,” pungkas Sri.
Di era digital yang semakin kompleks, hubungan antara hak cipta dan hak asasi manusia (HAM) menjadi sorotan penting. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum gelar webinar pada Kamis, 24 April 2025, di Kantor DJKI bersama Anggara Suwahju, Managing Director Chayra Law Center, menyoroti pentingnya mencari keseimbangan antara pelindungan terhadap pencipta karya dan kebebasan masyarakat untuk mengakses informasi.
Kamis, 24 April 2025
Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pelindungan kekayaan intelektual (KI) di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menguatkan jalinan kolaborasi dengan World Intellectual Property Organization (WIPO) dalam pengembangan sistem administrasi KI berbasis teknologi informasi yang terintegrasi dan modern.
Rabu, 23 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar pertemuan bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) EXPERT on IP di Kantor DJKI, pada 22 April 2025. Kegiatan yang membahas peluang kerja sama antara DJKI dan JICA tersebut turut mempertemukan Direktur Kerja Sama dan Edukasi Yasmon dengan Inoue Kazutoshi sebagai penerus Oka Hiroyuki yang telah selesai bertugas sebagai JICA EXPERT on IP di tahun ini.
Selasa, 22 April 2025
Kamis, 24 April 2025
Kamis, 24 April 2025
Rabu, 23 April 2025