Vientiane - Dalam rangka mendorong pertukaran pengalaman dan praktik terbaik serta mendorong kerja sama antar negara anggota ASEAN dalam mengembangkan jaringan Technology and Innovation Support Center (TISC) nasional yang efektif dan berkelanjuntan, World Intellectual Property Organization(WIPO) dengan dukungan Japan Patent Office (JPO) menyelenggarakan WIPO Regional Meeting on Strengthening the ASEAN Regional Technology and Innovation Support Center (TISC) Network, 21 – 22 Maret 2024 di Vientiane, Laos.
Delegasi Indonesia diwakili oleh Erny Trisniawaty dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual menyampaikan presentasi mengenai Report Highlights of TISC in Indonesia.
Pertemuan dibuka oleh Direktor Jenderal Kantor Kekayaan Intelektual Laos, Xaysomphet Norasingh, dan Direktur Dukungan Teknologi dan Inovasi, WIPO, Andrew Czajkowski.
Indonesia mengirimkan delegasinya dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Erny Trisniawaty, dan perwakilan dari Universitas Airlangga, Indria Wahyuni.
Presentrasi disampaikan oleh peserta dari negara-negara ASEAN, termasuk juga dari WIPO mengenai berbagai kegiatan dan hasil yang dicapai dalam program TISC global dan bidang program terkait. Delegasi Indonesia, Erny menyampaikan presentasi mengenai Report Highlights of TISC in Indonesia.
“Indonesia melakukan berbagai kegiatan di tahun 2023 dan 2024 sebagai bagian dari TISC program, di antaranya Patent Examiners Go Campus, Lokakarya Penyelesaian Substantif, FGD Hak Kekayaan Intelektual Sebagai Objek Jaminan Fidusia Dalam Lembaga Keuangan, dan Penguatan Ekosistem Kekayaan Intelektual Melalui Program TISC,” ujar Erny.
Erny juga menyampaikan proposal dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kekayaan intelektual berstandar internasional, manajemen TISC, dan pengembangan karieruntuk dapat bergabung dalam Program Sertifikasi Profesional(Certification Professional Program) yang diselenggarakan oleh WIPO.
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan dari Universitas Airlangga, Indria, menyampaikan presentasi mengenai Building a Sustainable TISC Network. Indria menyampaikan mengenai manajemen kekayaan intelektual di Universitas Airlangga dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Sentra Kekayaan IntelektualUniversitas Airlangga dalam mengimplementasikan program TISC.
“Dalam pencapaian ekosistem kekayaan intelektual diperlukan langkah-langkah hulu ke hilir, dimulai dari pelayanan KI, peningkatan kemampuan para peneliti (capacity building), membangun kolaborasi antara dunia akademik riset dengan kebutuhan masyarakat dan dunia bisnis,” terangnya.
Indria menjelaskan bahwa perkembangan TISC juga memerlukan iklim yang inklusif dengan memastikan adanya inkubasi bagi universitas lainnya yang belum memiliki kemampuan memadai untuk mengembangkan kebijakan kekayaan intelektualnya. Dengan meletakkan parameter-parameter tersebut, maka perkembangan TISC akan menjadi lebih akseleratif.
Pertemuan ini turut membahas usulan kegiatan inovasi yang dapat dilakukan bersama di kawasan ASEAN untuk tahun 2024-2025 dan kemungkinannya untuk membangun kerja sama secara komprehensif dalam kerangka TISC.
Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.
Kamis, 17 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).
Rabu, 16 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.
Rabu, 16 April 2025
Kamis, 17 April 2025
Kamis, 17 April 2025
Rabu, 16 April 2025