EKII Disambut Antusias, WIPO Apresiasi Peran DJKI dalam Literasi KI

Jenewa — Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar pertemuan khusus bersama World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss yang berlangsung pada 16 Juli 2025. Melalui agenda tersebut, DJKI melakukan berbagai hal pembahasan terkait komitmen kerja sama dalam bidang edukasi kekayaan intelektual (KI).

Hadir mewakili DJKI, Direktur Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi Yasmon, membuka pertemuan tersebut dengan menyoroti program Edukasi Kekayaan Intelektual Indonesia (EKII). Program ini merupakan bagian dari inisiatif IP Training Institutions (IPTIs) yang digagas oleh WIPO. Hingga kini, EKII telah sukses menyelenggarakan banyak webinar yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

"Program EKII ini adalah bukti nyata komitmen DJKI dalam meningkatkan literasi KI di masyarakat," ujar Yasmon.

Lebih lanjut Yasmon menjabarkan, bahwa program EKII mendapat antusiasme yang luar biasa tinggi dari berbagai kalangan. Hal tersebut ditunjukkan dengan selalu terisinya seluruh kuota dari setiap webinar yang diselenggarakan. Menurutnya, saat ini masyarakat semakin tergerak untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya melindungi dan memanfaatkan KI mereka. Kolaborasi dengan WIPO melalui inisiatif IPTIs ini sangat berperan vital dalam mencapai tujuan tersebut.

Merespons hal ini, Director at WIPO Academy Altaye Tedla menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan program EKII yang dijalankan oleh DJKI sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara DJKI dengan WIPO.

“Ini adalah contoh nyata bagaimana kerja sama kita dapat menghasilkan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kekayaan intelektual," ujarnya.

Sebagai informasi, IPTIs merupakan sebuah program yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2010 berdasarkan rekomendasi dari Committee on Development and Intellectual Property (CDIP). IPTIs bertujuan membantu negara-negara anggota WIPO membangun lembaga pelatihan KI lokal. Model pembangunan kapasitas yang berkelanjutan ini menjadi salah satu layanan WIPO yang paling diminati. IPTIs memberdayakan penerima manfaat di lapangan dengan pengetahuan dan keterampilan KI yang dibutuhkan untuk memanfaatkan kreativitas dan inovasi mereka.

DJKI mengapresiasi adanya program WIPO Joint Master, sebuah program gelar master bersama yang diselenggarakan WIPO dengan berbagai universitas ternama. Program ini memberikan pendidikan berkualitas tinggi di bidang KI kepada mahasiswa dari seluruh dunia. Saat ini ada tiga pegawai DJKI yang telah menerima beasiswa dari program ini dan kini sedang menempuh pendidikan tinggi di institusi bergengsi seperti University of Turin (Italia), Jagiellonian University (Polandia), dan Tongji University (Tiongkok).

Selain itu, DJKI bersama WIPO Academy saat ini sedang dalam proses penerjemahan modul Distance Learning yang tersedia di situs web WIPO Academy ke dalam Bahasa Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk memudahkan akses bagi pegawai DJKI dan masyarakat umum dalam memanfaatkan kursus-kursus pembelajaran KI yang disediakan oleh WIPO Academy.

Kerja sama yang intensif antara DJKI dan WIPO ini sejalan dengan prioritas DJKI dalam memperkuat pemahaman KI di Indonesia. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, IP Academy menjadi salah satu prioritas utama DJKI. IP Academy diharapkan dapat menjadi wadah yang komprehensif untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia Indonesia di bidang KI, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang inovatif dan kreatif.

Melalui sinergi antara program-program DJKI dan WIPO, diharapkan kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap KI akan semakin meningkat. Hal ini krusial untuk mendorong inovasi, melindungi hasil kreativitas, dan pada akhirnya, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.



LIPUTAN TERKAIT

Sanga-Sanga Tampil sebagai Simbol Inovasi Berbasis Budaya di Pameran Sidang Umum WIPO Swiss 2025

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia memamerkan sejumlah produk unggulan berbasis kekayaan intelektual dalam rangkaian Sidang Umum ke-66 World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss. Salah satu produk yang menarik perhatian pengunjung internasional adalah Sanga-Sanga, minyak balur herbal yang mengangkat kearifan lokal Bali dalam formula modern.

Kamis, 17 Juli 2025

Dari Bandung ke Jenewa: Batik Komar Jadi Wajah Budaya dan Inovasi Indonesia

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia memamerkan sejumlah produk unggulan berbasis kekayaan intelektual dalam rangkaian Sidang Umum ke-66 World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss. Salah satu produk yang menarik perhatian pengunjung internasional adalah Batik Komar, sebuah produk Batik yang mengangkat kearifan lokal yang menggabungkan batik klasik dari beberapa daerah di Indonesia.

Kamis, 17 Juli 2025

Batik Complongan: Warisan Indramayu yang Mendunia Lewat Lubang-Lubang Estetika

Batik Complongan, batik khas Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu warisan budaya unggulan Indonesia di kancah internasional. Melalui teknik pelubangan manual yang khas dan motif bernilai seni tinggi, Batik Complongan kini menjadi salah satu kekayaan budaya yang dipamerkan dalam ajang World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss pada 17 Juli 2025.

Kamis, 17 Juli 2025

Selengkapnya