Roma - Indikasi Geografis (IG) adalah salah satu kekayaan intelektual komunal yang memiliki potensi tinggi di Indonesia. Untuk memaksimalkan potensinya demi pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bertemu Direktur Jenderal Kebijakan Umum dan Uni Eropa Kementerian Pertanian, Makanan, dan Kehutanan Italia, Felice Assenza.
Perwakilan DJKI, Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua menyampaikan bahwa Indonesia memiliki berbagai jenis IG yang sudah terdaftar. Saat ini, yang sudah terdaftar yaitu 121 IG.
“Beberapa produk yang ikut meramaikan pasar Eropa, di antaranya adalah Kopi Gayo Aceh, Kopi Kintamani Bali, Lada putih Muntok, serta Madu Sumbawa,” ungkap Kurniaman pada 19 September 2022 di Kantor Pusat Inspectorate for Fraud Repression and Quality Protection of Agri Food Products (ICQRF).
Menurut Kurniaman, pelindungan kekayaan intelektual (KI) khususnya untuk produk IG sangatlah penting untuk roda perekonomian dan budaya yang dapat membantu menciptakan nilai untuk komunitas lokal melalui produk-produk yang sangat berkaitan dengan tradisi, budaya dan letak geografis.
“Tentunya Indikasi Geografis saat ini membantu pembangunan lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, menjaga keanekaragaman hayati suatu wilayah, yang di mana dapat berkontribusi dalam sosial ekonomi untuk pembangunan suatu negara,” jelas Kurniaman.
Adapun, Sucipto selaku Sekretaris DJKI menyampaikan tujuan dari pertemuan ini adalah sebagai ajang pertukaran informasi terkait sistem pelindungan dan komersialisasi IG. DJKI berharap dapat mengikuti keberhasilan Italia dalam melindungi produk Indikasi Geografis.
“Hal ini bertujuan untuk mendukung agar para petani Indikasi Geografis dan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) di tanah air dapat bersaing di pangsa pasar Eropa,” tutur Sucipto.
Pada pertemuan tersebut, Felice Assenza menyampaikan ICQRF sangat terbuka untuk memberikan kerja sama bantuan teknis pada DJKI dalam penguatan pembentukan badan pemeriksaan untuk produk-produk IG agar tetap terjaga keberlangsungan produk IG-nya.
Sebagai informasi pertemuan ini merupakan hasil kolaborasi Arise+ Indonesia dengan Uni Eropa. Turut hadir juga dalam kegiatan ini perwakilan dari Dewan Kakao Indonesia, perwakilan dari MPIG Kakao Berau Kalimantan Timur, dan Penasihat Diplomasi Kementerian Pertanian, Makanan dan Kehutanan Italia. (ver/kad)
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB pada 4 Juni 2025. Kegiatan yang terselenggara di Gedung DJKI ini dilakukan dalam rangka membahas upaya maksimalisasi potensi kekayaan intelektual (KI) di wilayah tersebut. Audiensi ini menjadi langkah awal dalam melindungi dan mengembangkan berbagai warisan budaya serta produk unggulan UMKM di NTB.
Rabu, 4 Juni 2025
Kementerian Hukum Republik Indonesia menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kategori institusi dengan mars unsur varian etnik terbanyak. Penghargaan MURI ini diberikan pada Rabu 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman Jakarta dan diterima langsung oleh Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas.
Rabu, 4 Juni 2025
Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menyelenggarakan kegiatan Ekspose Kinerja Satu Dekade dan Apresiasi Kekayaan Intelektual (KI) ) dalam rangka hari KI sedunia tahun 2025 pada 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman sebagai refleksi perjalanan 10 tahun pelindungan kekayaan intelektual (KI) di Indonesia. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah apresiasi dan pembuktian atas tumbuhnya ekosistem KI nasional sebagai penopang kemajuan bangsa di era digital.
Rabu, 4 Juni 2025
Kamis, 5 Juni 2025
Rabu, 4 Juni 2025
Rabu, 4 Juni 2025