DJKI Serahkan 30 Sertifikat Paten kepada Perguruan Tinggi di Sumatera Selatan

Palembang - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyerahkan 30 sertifikat paten dalam kegiatan Patent One Stop Service (POSS) pada Kamis, 4 Juli 2024, di Auditorium UPT Bahasa Universitas Sriwijaya.

⁠Sertifikat Paten diberikan kepada tiga Perguruan Tinggi di Sumatera Selatan dengan rincian 27 sertifikat paten kepada Universitas Sriwijaya, satu sertifikat paten kepada Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang, serta dua sertifikat paten kepada Politeknik Negeri Sriwijaya.

Seperti yang diketahui, kegiatan POSS merupakan salah satu program unggulan DJKI sebagai upaya percepatan pelayanan pendaftaran paten sampai dengan penyelesaiannya. Selain, itu kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan permohonan paten dalam negeri.

“Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan sosialisasi terkait dengan proses bisnis paten, dari mulai pendaftaran sampai dengan pasca permohonan paten. Harapannya kegiatan ini bisa meningkatkan wawasan para peserta dalam melakukan permohonan paten,” jelas Ketua Tim Kerja Sertifikasi dan Pemeliharaan Paten Suzy Heranita.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Selatan Ika Ahyani mengungkapkan bahwa dari banyaknya perguruan tinggi di Indonesia, permohonan paten paling banyak berasal dari Universitas Andalas.

“Jika kita lihat dari tabel di depan, permohonan paten paling banyak dari Perguruan Tinggi berasal dari Universitas Andalas. Mungkin untuk saat ini Universitas Sriwijaya masih belum ada dalam tabel tersebut. Namun harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong para inventor di Sumatera Selatan, khususnya Universitas Sriwijaya, untuk mendaftarkan invensinya,” ujar Ika.

Di sisi yang sama, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sriwijaya Benyamin Lakitan juga menyampaikan selamat dan semangat kepada para pemilik invensi yang pada hari ini menerima sertifikat paten hasil invensinya. 

“⁠Perlu dipahami bahwa artikel ilmiah dan paten bukan merupakan akhir dari rantai kegiatan penelitian ilmiah. Artikel ilmiah diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pondasi mencerdaskan bangsa,” ucap Benyamin.

“Dengan diterimanya sertifikat ini, harapannya para dosen dan mahasiswa dapat lebih menghasilkan inovasi teknologi dengan lebih semangat lagi sehingga dapat meningkatkan permohonan paten, khususnya di Universitas Sriwijaya,” pungkasnya.

Sebagai tambahan, kegiatan POSS ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari perwakilan sentra Kekayaan Intelektual Universitas Sriwijaya dan beberapa perwakilan perguruan tinggi di Sumatera Selatan.



TAGS

#Paten

LIPUTAN TERKAIT

Satgas IP Task Force Perkuat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual di Ranah Digital

Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.

Kamis, 17 April 2025

Bahas Transformasi Digital di Bidang KI, DJKI Hadir dalam Forum WILD

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).

Rabu, 16 April 2025

Dirjen KI Terima Audiensi GNIK Bahas Program Pengembangan Talenta

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.

Rabu, 16 April 2025

Selengkapnya