Manokwari - Tim Penyusunan peta potensi ekonomi kekayaan intelektual komunal (KIK) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melaksanakan kegiatan penyusunan peta potensi ekonomi dan pendampingan inventarisasi KIK di Kantor Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Manokwari pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Agenda ini dilaksanakan sebagai rangkaian perwujudan KIK sebagai Prioritas Nasional dan merupakan salah satu program unggulan DJKI.
Kepala BRIDA Charli D. Heatubun mengatakan bahwa baru sekitar 25 KIK Provinsi Papua Barat yang tercatat di pusat data KIK Indonesia.
“Padahal kekayaan sumber daya alam dari papua barat sangat banyak termasuk sumber daya genetik perikanan dan binatang asli papua seperti burung kasuari,” ungkap Charli.
Sementara menurutnya, saat ini pemerintah daerah setempat telah berupaya dengan memiliki dua inovasi pelayanan publik yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi KI dan KIK.
Inovasi tersebut adalah aplikasi Jemput Koper (komunal dan personal) yang ditujukan untuk mencari permohonan KI yang telah masuk ke dalam sistem serta CINDY, aplikasi berbasis web sebagai wadah permohonan KI yang telah sukses terdaftar di Papua Barat
Tak hanya itu, ada pula beberapa produk kopi yang sedang diusulkan untuk menjadi Indikasi Geografis.
Ia berharap dengan upaya tersebut dapat meningkatkan angka KIK Papua Barat yang tercatat.
Selanjutnya, Koordinator Pemberdayaan KI Erni Purnamasari dalam kesempatan yang sama menjelaskan pentingnya pencatatan KIK untuk mendapatkan pelindungan defensif.
“KIK juga memiliki nilai ekonomi dan pemanfaatannya dapat meningkatkan pendapatan daerah dan para pelaku budaya atau masyarakat adat,” tambahnya.
Agenda dilanjutkan dengan diskusi permasalahan yang dihadapi seperti fasilitas untuk menggarap data deskripsi pencatatan KIK dan diakhiri dengan pembentukan tim pemerintah daerah melalui BRIDA Provinsi Papua Barat untuk pencatatan KIK.
Sebagai informasi, peserta kegiatan berasal dari perwakilan Biro Hukum Sekretaris Daerah; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Fak Fak; Dinas Kelautan; Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura; Dinas Kehutanan; dan Dinas Koperasi. Serta, Tim Penyusunan Peta Potensi Ekonomi KIK Badan Riset dan Inovasi Nasional Ragil Yoga Edi dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hartanti Maya Krishna.(AMO/SYL)
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum melaksanakan pemeriksaan substantif permohonan indikasi geografis ‘Kemenyan Tapanuli Utara’ secara daring pada Kamis, 3 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya DJKI mempercepat pelindungan hukum produk unggulan daerah sekaligus mendorong efisiensi layanan publik berbasis digital.
Jumat, 4 Juli 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI memperkenalkan inovasi pemeriksaan substantif secara daring untuk permohonan indikasi geografis. Terobosan ini bertujuan untuk mendorong percepatan layanan sekaligus memperluas jangkauan pelindungan produk unggulan daerah.
Kamis, 3 Juli 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum Republik Indonesia, melaksanakan pemeriksaan substantif perdana terhadap permohonan Indikasi Geografis “Pisang Mas Kirana Lumajang” secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa, 1 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen DJKI dalam mempercepat proses pelindungan Indikasi Geografis serta mendorong efisiensi layanan publik berbasis digital.
Selasa, 1 Juli 2025
Jumat, 4 Juli 2025
Jumat, 4 Juli 2025
Jumat, 4 Juli 2025