DJKI Lakukan Pendampingan KIK di Kota Baubau

Baubau – Baubau merupakan salah satu kota di Pulau Buton yang sarat akan kekayaan intelektual komunal (KIK). Terdapat 48 motif sarung tenun dan 12 baju adat, serta beragam kerajinan kuningan yang telah dicatatkan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Tak heran, menenun sarung menjadi salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat Kota Baubau.

Untuk meningkatkan pemanfaatan KIK milik masyarakat Kota Baubau, DJKI melakukan pendampingan untuk melihat secara langsung potensi KIK di sana pada tanggal 26 Juni 2023. Tim KIK DJKI mendatangi sentra sarung tenun yang terletak di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari yang merupakan binaan dari Dewan Kerajinan Nasional daerah Kota Baubau.

Mesin yang digunakan untuk menenun sarung bernama Tapua dan pewarnaan sarung tenun masih menggunakan warna alami dari kayu mahoni, sapan dan kayu bakau. Motif sarung tenun yang asli merupakan garis yang dipakai oleh wanita, sedangkan motif kotak oleh laki-laki. Warna sarung tenun hitam dan putih hanya dipakai untuk keturunan kerajaan/kesultanan Buton. Lalu, untuk pemasaran kain sarung bukan hanya di wilayah Sulawesi namun hingga ke Maluku, Papua dan tentunya di Jawa.

“Para penenun bukan hanya membuat motif sarung tenun garis dan kotak, tetapi juga membuat motif pengembangan baik atas permintaan maupun tidak, seperti motif benteng kesultanan buton, istana maligem” jelas Subkoordinator Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal dan Perpustakaan Laina Sumarlina Sitohang.

Permintaan untuk membuat baju adat tidak hanya dari Baubau, tetapi juga dari Pulau Muna, Sulawesi hingga Ternate dan Papua. Dalam pendampingan kali ini, DJKI bertujuan untuk mendorong masyarakat Baubau dalam memanfaatkan KIK setempat agar bernilai ekonomi,” lanjutnya. 

Selanjutnya tim KIK juga mengunjungi pengrajin kuningan di Kampung Pimpi, Kelurahan Lamangga. Hasil dari kerajinan kuningan berupa alat-alat yang digunakan saat upacara Posuo (Pingitan) dan upacara pernikahan berupa tudung saji dan tempat mahar. Kerajinan ini bukan hanya digunakan oleh keturunan Kesultanan Buton, tetapi oleh masyarakat keturunan Buton. Sehingga, penjualan kerajinan kuningan luas hingga ke seluruh Indonesia. (syl/dit)



LIPUTAN TERKAIT

Satgas IP Task Force Perkuat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual di Ranah Digital

Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.

Kamis, 17 April 2025

Bahas Transformasi Digital di Bidang KI, DJKI Hadir dalam Forum WILD

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).

Rabu, 16 April 2025

Dirjen KI Terima Audiensi GNIK Bahas Program Pengembangan Talenta

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.

Rabu, 16 April 2025

Selengkapnya