Semarang - Indonesia dan Kanada sepakat untuk membuat kerja sama demi memajukan perekonomian kedua negara. Upaya kerja sama itu dirundingkan dalam Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) yang dimulai sejak 2021 hingga saat ini. Perundingan ekonomi ini menyangkut banyak bidang, termasuk kekayaan intelektual.
Untuk menghasilkan kerja sama yang berdampak, Kementerian Perdagangan melibatkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM serta KementerianlLembaga lain yang terkait dalam membentuk draft perjanjian yang menguntungkan para pemangku kepentingan kekayaan intelektual (KI) di Indonesia.
“Ini merupakan pertemuan ketujuh ICA CEPA yang sebelumnya telah dilaksanakan pertemuan intersesi secara online. Tujuan keterlibatan DJKI dalam pertemuan ini adalah membahas pasal-pasal yang berhubungan dengan kekayaan intelektual,” terang Marchienda Werdany, Ketua Kelompok Kerja Kerja Sama Luar Negeri DJKI, sekaligus selaku Co-Lead Negotiator untuk Working Group on IPR (WGIPR) dalam perundingan yang diselenggarakan di Gumaya Tower Hotel, Semarang, pada Senin, 4 Maret 2024.
Pada perundingan yang akan diselenggarakan hingga 8 Maret nanti, para delegasi dari DJKI akan melanjutkan pembahasan pasal-pasal yang membahas subbidang KI seperti indikasi geografis, paten, penegakan hukum, hak cipta, dan kerja sama KI pada umumnya.
“Kami sangat yakin bahwa pertemuan kali ini akan membuat progres yang baik dalam persetujuan antara kedua negara karena Indonesia adalah negara yang penting bagi Kanada,” ujar Francis Lord sebagai Lead Negotiator Kanada untuk WGIPR pada kesempatan yang sama.
“Kami akan menggunakan kesempatan ini untuk membuat negosiasi yang menguntungkan kedua belah pihak,” pungkasnya.
Sebagai informasi, delegasi Indonesia dipimpin Chief Negotiator Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono. Di sisi lain, Delegasi Kanada dipimpin Chief Negotiator Direktur Jenderal Perundingan dan Perjanjian Agri-Food Kanada Aaron Fowler. Delegasi dari kedua negara terdiri atas kementerian dan lembaga masing-masing negara.
Menurut Erly WIjayani, Co-Lead Indonesia untuk WGIPR dari Kementerian Luar Negeri, Indonesia dipandang Kanada sebagai salah satu negara terkuat di Asia Tenggara secara ekonomi karena mayoritas penduduknya berada di usia produktif, memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, dan memiliki kekayaan intelektual yang berlimpah. (kad/ver)
Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.
Kamis, 17 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).
Rabu, 16 April 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.
Rabu, 16 April 2025
Kamis, 17 April 2025
Kamis, 17 April 2025
Rabu, 16 April 2025