Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan the Danish Patent and Trademark Office (DKPTO) menggelar kegiatan Workshop for Intellectual Property (IP) Enforcement bagi pegawai di lingkungan DJKI, khususnya Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa, maupun anggota dari Satuan Tugas Operasi (Satgas Ops) Kekayaan (KI) Intelektual pada Kamis, 7 November 2024, di Kedutaan Besar Denmark, Jakarta Selatan.
Workshop ini merupakan salah satu implementasi dari ruang lingkup kerja sama yang disepakati di bidang peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) atau capacity building berupa diskusi dan berbagi praktik terbaik mengenai penegakan hukum atas tindak pidana atau kejahatan di bidang KI.
Pada kesempatan ini, Ketua Tim Kerja Pengaduan DJKI Budi Hadisetyono menyampaikan bahwa Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa, selaku pengemban tugas dan fungsi serta kewenangan di bidang penegakan hukum KI, menyambut baik kerja sama yang terjalin dan berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para peserta.
“Perlu kami sampaikan bahwa kewenangan penyidikan terhadap tindak pidana KI yang dimiliki DJKI berangkat dari perintah undang-undang (UU), di mana penyidikan tindak pidana KI juga dapat dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS),” jelas Budi.
“Oleh sebab itu, kita harus mengoptimalkan kewenangan ini sebagai bagian dari pelindungan KI yang konkret bagi para pemilik atau pemegang KI yang sudah terdaftar atau tercatat di Indonesia,” lanjutnya.
Ada beberapa kewenangan dalam upaya penyidikan, antara lain penerimaan laporan, pemeriksaan terhadap orang, penggeledahan, penyitaan, permintaan bantuan untuk melakukan penangkapan, penahanan, hingga pemberkasan perkara untuk selanjutnya diserahkan guna penuntutan di persidangan.
“Saat ini, pelanggaran KI, khususnya terkait dengan peredaran barang yang melanggar KI, banyak ditemukan, tidak hanya secara offline tetapi juga secara online seperti di e-commerce. Mungkin memang benar, perdagangan secara online memudahkan para konsumen untuk membeli berbagai kebutuhan, tetapi di satu sisi juga membuka kemungkinan dalam hal peredaran barang yang tidak original dan merugikan para konsumen,” ucap Budi.
Oleh sebab itu, dengan kegiatan ini Budi berharap para peserta mendapatkan wawasan dan perspektif baru dalam penegakan hukum KI. Dia juga berharap workshop ini dapat menjadi langkah untuk merumuskan strategi dalam meminimalisir peredaran produk yang melanggar KI.
“Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan dukungan seluruh pihak dalam menyukseskan implementasi Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah terjalin antara DJKI dan DKPTO. Semoga dengan kerja sama ini dapat membawa Indonesia sebagai negara yang memiliki komitmen dan hasil nyata dalam memberikan perlindungan KI, baik di tingkat lokal maupun global,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut, Ahli KI dari DKPTO Kenneth Wright memberikan materi terkait dengan penegakan hukum KI dan serta berbagi praktik terbaik dalam penegakan KI di negaranya. Tidak hanya itu, perwakilan dari DJKI juga menyampaikan terkait dengan pelaksanaan penegakan hukum KI di Indonesia. Di sisi yang sama, perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia juga menyampaikan terkait dengan proses penegakan hukum KI di dunia digital.
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum menerima audiensi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Papua di Kantor DJKI, pada Kamis, 08 Mei 2025. Kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu didampingi Direktur Teknologi Informasi Ika Ahyani Kurniawati dengan Kepala Kanwil Kemenkum Papua Anthonius M Ayorbaba membahas terkait laporan kegiatan yang diselenggarakan saat Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tahun 2025 pada 26 April lalu. Kanwil Kemenkum Papua berhasil mencatat pencapaian luar biasa, yakni menerbitkan sebanyak 3.960 sertifikat kekayaan intelektual, yang terdiri dari pendaftaran merek, hak cipta, dan desain industri. Angka tersebut jauh melampaui target awal sebanyak 1.000 pendaftaran dari tahun 2021 hingga 2025. Pencapaian ini menjadi bukti antusiasme atas meningkatnya kesadaran masyarakat Papua terhadap pentingnya pelindungan kekayaan intelektual.
Kamis, 8 Mei 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Korean Intellectual Property Office (KIPO) di sela-sela Pertemuan ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) ke-75 yang diadakan pada 6 Mei 2025 di Siem Reap, Kamboja. Pertemuan ini untuk membahas perkembangan informasi kekayaan intelektual (KI) di antara kedua negara.
Selasa, 6 Mei 2025
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) ke-75 yang diadakan pada 5 s.d. 9 Mei 2025 di Siem Reap, Kamboja. Pihaknya menyampaikan, pertemuan ini dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan dari kantor kekayaan intelektual (KI) negara-negara anggota untuk membahas beragam isu KI.
Selasa, 6 Mei 2025
Kamis, 8 Mei 2025
Kamis, 8 Mei 2025
Senin, 5 Mei 2025