DJKI Beri Pemahaman Pelindungan KI Kepada Pelaku Usaha

Jakarta - Yuliawati, salah satu pelaku usaha kuliner pada kegiatan Expo Perempuan Peduli Pembangunan Daerah Indonesia (P3DI) turut hadir meramaikan Sosialisasi Diseminasi dan Promosi Kekayaan Intelektual (KI) di Aula Al Fatah Masjid Istiqlal Jakarta. 

Pada kesempatan ini, ia baru mengetahui adanya booth layanan konsultasi KI yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Dia menyampaikan bahwa pada tahun 2022 lalu dirinya pernah mendaftarkan merek makanan. Karena ketidak tahuan bagaimana cara pengecekan status permohonan merek, maka dia tidak pernah mengecek bagaimana status terkait permohonan mereknya. 

“Saya mengajukan permohonan pendaftaran merek dengan nama “Anasrifa” pada tanggal 23 Desember 2022 melalui dinas perdagangan. Ternyata, setelah dilakukan pengecekan melalui pangkalan data KI, permohonan merek saya telah berstatus didaftar sejak 18 Agustus 2023,” ungkap Yuliawati pada Kamis, 2 November 2023. 

Selain menambah wawasan dibidang KI, melalui kegiatan ini ia jadi tahu bahwa mereknya yang sudah terdaftar, mendapatkan pelindungan hukum 10 tahun kedepan dan bisa diperpanjang untuk pelindungannya. 

“Dengan adanya perpanjangan pelindungan merek ini pastinya akan memudahkan saya sebagai pelaku usaha dalam menjalankan bisnis serta meminimalisir resiko yang mungkin terjadi dimasa depan,” kata Yuliawati.

Ia berharap setelah mereknya terdaftar dan mendapatkan pelindungan hukum, mereknya akan semakin dikenal orang. Tidak hanya itu, diharapkan penjualan pun semakin bertambah sehingga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi keluarganya.

Pada kesempatan yang sama, Pemeriksa Merek Madya Sherry Arisanti menerangkan bahwa merek akan memiliki kekuatan hukum tetap setelah merek tersebut berstatus didaftar. Sedangkan dilakukan perpanjangan pelindungan tujuannya untuk meminimalisir merek dipakai orang lain dan mencegah pihak lain secara sewenang-wenang menggunakan merek untuk barang atau jasa yang serupa.

“Jadi ketika merek sudah mati atau kedaluwarsa, maka merek itu sudah tidak berlaku dan orang lain bisa mendaftarkan kembali merek tersebut. Untuk itu, kami memberikan ketentuan merek bisa diperpanjang dalam waktu 6 bulan sebelum atau 6 bulan sesudah tanggal pelindungannya berakhir,” tutur Sherry.

Menurutnya, terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh pelaku usaha dengan mendaftarkan mereknya. Pertama, merek bisa dijadikan sebagai identitas atau pembeda dengan produk lainnya. Kedua, merek bisa menjadikan produk yang dijual mendapatkan nilai tambah. Terakhir, merek bisa meningkatkan reputasi produk sehingga bisa meningkatkan prestise konsumen yang menggunakan produk tersebut.

“Mendaftarkan merek dapat menciptakan identitas produk yang berbeda dari kompetitor sehingga dapat meningkatkan daya saing di dunia usaha," jelas Sherry.

Kemudian apabila suatu usaha berhasil mendapatkan branding yang kuat di masyarakat, maka produk yang diproduksi itu akan memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Tidak hanya itu, untuk pemasaran pun akan lebih mudah terjual daripada produk lainnya yang sejenis.

Sebagai informasi, kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk kerja sama antara DJKI dengan Dewan Pimpinan Pusat P3DI. DJKI menyediakan layanan konsultasi yang berlangsung mulai tanggal 2 s.d. 5 November 2023. (Uh/Ver) 



LIPUTAN TERKAIT

Orientasi CPNS DJKI 2024: Pondasi Birokrasi Profesional dan Berintegritas

Jakarta – Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, memberikan arahan dan penguatan mengenai tiga fungsi utama Aparatur Sipil Negara (ASN) kepada 69 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan orientasi yang diselenggarakan di Gedung Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada 5 Juni 2025.

Kamis, 5 Juni 2025

DJKI Hadirkan EKII, Wadah Belajar Kekayaan Intelektual untuk Semua

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum terus memperluas akses edukasi kekayaan intelektual (KI) melalui platform Edukasi Kekayaan Intelektual Indonesia (EKII). Inisiatif ini dirancang untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan KI yang relevan dengan kebutuhan inovasi.

Rabu, 4 Juni 2025

Persiapkan Expose Kinerja Satu Dekade dan Apresiasi KI, DJKI Perkuat Kolaborasi

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar rapat persiapan untuk kegiatan Expose Kinerja Satu Dekade dan Apresiasi Kekayaan Intelektual (KI) yang merupakan acara puncak perayaan Hari KI Sedunia 2025, pada Senin, 2 Juni 2025 di Ruang Rapat Dirjen KI. Rapat ini dihadiri oleh jajaran BOD DJKI, Kepala Biro Umum, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama, serta Kepala Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum. Pertemuan tersebut membahas teknis pelaksanaan, susunan acara, serta strategi komunikasi guna memastikan kegiatan yang akan diselenggarakan pada Rabu, 4 Juni 2025 berjalan lancar dan optimal dalam menyosialisasikan pentingnya pelindungan kekayaan intelektual kepada masyarakat.

Senin, 2 Juni 2025

Selengkapnya