Awas, Surat Pencatatan Ciptaan Dapat Dibatalkan Menkumham Secara Otomatis

Padang - Berkat teknologi informasi yang semakin maju, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) telah meluncurkan aplikasi Persetujuan Otomatis Pencatatan Hak Cipta (POP HC). Sistem ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan surat pencatatan ciptaan suatu karya dalam waktu 3 - 10 menit saja.



“Namun memang yang namanya teknologi informasi ini hanya alat saja, jadi pasti masih tergantung penggunanya. Proses POP HC ini mungkin lengkap bukti, tapi belum tentu benar bukti sehingga Menteri Hukum dan HAM secara ex officio bisa membatalkan surat pencatatan kapan saja jika diketahui data yang dikirimkan tidak benar,” terang Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Anggoro Dasananto pada 27 Juni 2022 di Hotel Mercure Padang, Sumatera Barat.

“Pembatalan ini bisa dilakukan karena sebelum surat pencatatan keluar, pemohon harus mengklik beberapa disclaimer yang menyatakan bahwa mereka bersedia memberikan data sebenar-benarnya,” lanjut Anggoro.

Kendati demikian, DJKI berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem POP HC lebih baik lagi. Seperti yang disampaikan R. Andika Dwi Prasetya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumatera Barat saat membuka acara Evaluasi  Proses Penyelesaian Permohonan Pencatatan Ciptaan dan Permohonan Pasca Pencatatan Ciptaan yang diselenggarakan pada 28 Juni - 1 Juli 2022 di Hotel Mercure Padang, Sumatera Barat.



Andika berharap POP HC dapat menjadi sistem yang benar-benar menjalankan fungsi penting Kemenkumham. Dia berharap kekayaan intelektual lebih banyak menjangkau masyarakat melalui POP HC.

“Di kami sendiri 1.300 permohonan hak cipta sudah dicatatkan pada 2020-2021. Selain itu, Universitas Andalas juga menjadi salah satu perguruan tinggi yang paling banyak mendaftarkan patennya di DJKI,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, POP HC merupakan terobosan terbaru DJKI dalam pencanangan Tahun 2022 sebagai Tahun Hak Cipta. Masyarakat dapat mencatatkan karya melalui POP HC melalui situs hakcipta.dgip.go.id. (kad/alv)


TAGS

#Hak Cipta

LIPUTAN TERKAIT

Satgas IP Task Force Perkuat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual di Ranah Digital

Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.

Kamis, 17 April 2025

Bahas Transformasi Digital di Bidang KI, DJKI Hadir dalam Forum WILD

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).

Rabu, 16 April 2025

Dirjen KI Terima Audiensi GNIK Bahas Program Pengembangan Talenta

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.

Rabu, 16 April 2025

Selengkapnya