Asistensi Paten di Papua Pacu Inovasi Akademisi dan Inventor

Jayapura – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melanjutkan rangkaian kegiatan Patent One Stop Service (POSS) di Universitas Cenderawasih, Papua pada Rabu, 7 Agustus 2024. Kegiatan hari kedua ini berfokus pada sosialisasi dan asistensi secara langsung kepada para inventor, peneliti, dan akademisi dalam proses pengajuan paten.

Pemeriksa Paten Ahli Utama Sri Sulistiyani menjelaskan kesulitan umum yang sering dihadapi pemohon paten adalah susunan penulisan. "Biasanya, mereka sudah punya draft permohonan, akan tetapi susunannya masih keliru. Mungkin karena mereka terbiasa menyusun laporan penelitian yang mana sangat berbeda dengan permohonan paten," ujar Sri. 

Sri menekankan pentingnya para pemohon untuk lebih banyak membaca dokumen paten agar dapat mengilhami cara menyusun klaim dan deskripsi penemuan.

Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Teknologi Pangan Universitas Cenderawasih Baiq Amarwati Tartillah mengungkapkan bahwa ia menjadi termotivasi setelah merasakan langsung manfaat dari asistensi ini.  

"Awalnya saya diajak oleh senior, namun setelah memutuskan untuk ikut kegiatan ini dan tahu lebih lanjut, saya merasa ternyata kegiatan ini penting sekali untuk diikuti. Asistensi tadi sangat membantu dan membuat saya lebih semangat untuk membuat inovasi lainnya," ujar Baiq. 

Ia berharap DJKI dapat mengadakan kegiatan lanjutan untuk menindaklanjuti progress permohonan paten di Papua, sehingga peserta yang hadir dapat membantu menyebarkan informasi terkait kepada masyarakat luas.

Baiq menambahkan bahwa proses asistensi membuatnya lebih memahami beberapa kesulitan dalam pengajuan paten, terutama pada format permohonan dan detail spesifik yang harus diperhatikan. "Tadi saya merasa prosesnya cukup sederhana dan jelas setelah mendapatkan asistensi langsung," jelasnya.

Terakhir, Sri juga menyampaikan harapannya kepada inventor-inventor Indonesia, khususnya di Papua untuk lebih terbiasa menyusun dokumen paten dan sadar akan pentingnya tren terkini untuk menghindari invensi ganda (invensi yang sama dengan milik orang lain). 

"Indonesia punya peluang besar untuk bersaing dengan negara lain, terutama di bidang bioteknologi. Testimoni dan kisah sukses dari inventor yang berhasil sangat penting untuk meningkatkan jumlah permohonan paten. Oleh karena itu kami hadir di sini, senantiasa mengawal cita-cita tersebut," pungkas Sri.

Dengan adanya kegiatan asistensi ini, diharapkan para peneliti dan inventor di Papua mampu menghasilkan lebih banyak invensi dengan paten terdaftar sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.



LIPUTAN TERKAIT

Satgas IP Task Force Perkuat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual di Ranah Digital

Menjawab tantangan tren pelanggaran kekayaan intelektual (KI) yang semakin marak melalui platform belanja daring dan sistem elektronik, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Kekayaan Intelektual bersama Satuan Tugas (Satgas) IP Task Force di Ruang Rapat DJKI Lantai 7, Jakarta, pada Kamis, 17 April 2025.

Kamis, 17 April 2025

Bahas Transformasi Digital di Bidang KI, DJKI Hadir dalam Forum WILD

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara WIPO ICT Leadership Dialogue (WILD) yang berlangsung pada 14 hingga 16 April 2025. Keikutsertaan DJKI dalam forum global yang terselenggara di Kantor WIPO tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman terkait strategi digital, tantangan transformasi, dan praktik terbaik dalam lingkup administrasi dan layanan kekayaan intelektual (KI).

Rabu, 16 April 2025

Dirjen KI Terima Audiensi GNIK Bahas Program Pengembangan Talenta

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.

Rabu, 16 April 2025

Selengkapnya