Tingkatkan Pemahaman Paten Melalui Edukasi Paten Drafting

Surakarta - Pengetahuan dan pemahaman terkait pembuatan spesifikasi paten (drafting paten) merupakan hal yang sangat penting bagi inventor. Hal ini dikarenakan drafting paten merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendaftarkan paten. Dengan meningkatnya pemahaman ini, maka akan semakin banyak invensi yang dihasilkan dan mendapatkan pelindungan.

Didasari hal tersebut, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Asosiasi Sentra Kekayaan Intelektual (KI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (ASKI PTMA) menggelar kegiatan Edukasi Paten Drafting di Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah.

Dalam laporannya, Ketua Tim Kerja Permohonan Paten Slamet Riyadi menyampaikan bahwa penyelenggaraan Kegiatan Edukasi Paten Drafting merupakan implementasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara DJKI dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang ditandatangani pada tahun 2022 yang lalu.

“Dalam kegiatan ini, pada hari pertama para peserta akan memperoleh informasi mengenai tata cara permohonan dan penelusuran paten. Selanjutnya, di hari kedua sampai dengan hari kelima akan dilaksanakan asistensi sebanyak 67 permohonan paten oleh para pemeriksa,” jelas Slamet.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah Tejo Harwanto disela-sela sambutannya menyampaikan bahwa di Provinsi Jawa Tengah terdapat potensi paten sangat besar. Hal ini dikarenakan Jawa Tengah merupakan kota dengan jumlah perguruan tinggi yang cukup besar sehingga memunculkan banyak potensi KI di bidang teknologi.

“Sepanjang tahun 2023, Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah telah menerima permohonan paten sederhana sebanyak 548 permohonan dan paten sebanyak 37 permohonan. Sedangkan per tanggal 24 Juni 2024, jumlah permohonan paten sebanyak 28 permohonan dan paten sederhana sebanyak 71 permohonan,” ungkap Tejo.

“Jumlah tersebut tergolong sangat besar dibandingkan dengan provinsi lainnya, di mana kami terus berupaya dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman inventor terhadap pembuatan drafting paten,” lanjutnya.

Senada dengan Tejo, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Harun Joko Prayitno menyampaikan bahwa daftar KI yang dimiliki oleh UMS juga sangat besar. Terlihat dari jumlah KI yang dimiliki dengan rincian 1576 hak cipta, 77 paten, 24 paten sederhana, 21 desain industri, dan 3 merek, sehingga total keseluruhan mencapai 1701 KI.

“Harapannya dalam beberapa hari ke depan, peserta dapat menguasai tata cara penulisan drafting paten dan dapat meningkatkan jumlah KI UMS dengan melakukan pendaftaran paten,” ucap Harun.

“Selain itu, saya juga berharap kegiatan yang sifatnya kerja sama dan edukasi seperti ini dapat terus dilaksanakan. Terutama pendampingan oleh para pemeriksa sebagai usaha transfer ilmu dari pemeriksa paten, sehingga pemeriksa paten yang ada bisa bertambah jumlahnya dan sebagiannya bisa dititipkan di banyak perguruan tinggi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kegiatan yang akan berlangsung selama lima hari dari tanggal 24 s.d. 28 Juni 2024 ini dihadiri oleh 150 peserta yang berasal dari Universitas Muhammadiyah wilayah Indonesia bagian barat. (CRZ/SAS)

 



LIPUTAN TERKAIT

Perundingan ICA CEPA Masuki Putaran ke-8

Delegasi Indonesia yang diwakili Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) aktif mengikuti putaran ke-8 Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) di Ottawa, Kanada pada 24 s.d. 28 Juni 2024.

Jumat, 28 Juni 2024

DJKI dan MyIPO Bahas Pendaftaran Merek dan Indikasi Geografis

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menerima kunjungan dari Intellectual Property Corporation of Malaysia (MyIPO) di Kantor DJKI, Jakarta, pada hari Jumat, 28 Juni 2024.

Jumat, 28 Juni 2024

Kendala Drafting Paten di Lingkungan Kampus NTB

Ishak, Operator Sentra Kekayaan Intelektual Universitas Negeri Mataram, menceritakan banyaknya potensi penemuan yang bisa dipatenkan di lingkungan kampusnya. Kendati demikian, tidak semua inventor mampu membuat drafting paten yang baik sehingga penemuannya bisa dipatenkan.

Jumat, 28 Juni 2024

Selengkapnya