Belitung - Pelindungan data serta pemanfaatan teknologi dapat menjadi acuan dan digunakan untuk menciptakan daya saing yang memadai bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dalam hal pelindungan kekayaan intelektual (KI).
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar kegiatan Workshop Pelindungan Data Kekayaan Intelektual, guna mewujudkan ekosistem digital KI yang inklusif, kondusif, dan berkelanjutan yang bisa memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 5 Juni 2023 di Sheraton Belitung Resort, Belitung.
Pada kesempatan ini Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bangka Belitung Eva Gantini menyampaikan bahwa pemahaman mengenai teknologi informasi (TI) dan pelindungannya memiliki peran yang sangat penting bagi suatu instansi dalam meningkatkan kualitas pekerjaan.
“Pentingnya bagi kita memahami TI dan pelindungannya dalam bekerja sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas pekerjaan pada suatu instansi. Termasuk dalam pelayanan KI yang sudah serba online baik dalam pendaftaran KI maupun pelayanannya,” ucap Eva.
Menurutnya, kesadaran mengenai keamanan juga diperlukan untuk menghindari kebocoran data yang bisa berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi. Oleh karena itu, adanya kegiatan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan informasi terkait teknologi informasi yang menunjang pelayanan prima KI.
Berdasarkan data Interpol Cyber Assessment (Report 2021) selama periode Januari-September 2020 terdapat 2,7 juta serangan ransomware yang terdeteksi di negara-negara ASEAN.
“Kebocoran data tersebut berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang mencapai triliyunan, oleh karenanya melalui kegiatan workshop pada hari ini, saya mengharapkan peserta workshop dapat memperoleh informasi terkait teknik informasi untuk mencegah masalah keamanan data,” ucap Eva.
Senada dengan Eva, Direktur Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual Dede Mia Yusanti dalam sambutannya menyampaikan bahwa masalah keamanan data ini menjadi bagian yang penting dari pengelolaan sistem aplikasi atau data.
“Issue terpanas yang berkaitan dengan TI belakangan ini adalah keamanan data. Beberapa bulan yang lalu kita dihebohkan dengan kasus bjorka dan saya pernah mendengar bahwa serangan untuk mencuri data bisa berkali-kali dan masuk dari berbagai sisi, untuk itulah masalah keamanan data ini menjadi bagian yang penting dari pengelolaan sistem aplikasi atau data,” ucap Dede.
Dede menjelaskan bahwa DJKI menyimpan jutaan data dari berbagai permohonan KI termasuk didalamnya juga memuat proses bisnis yang bersifat rahasia. Jika tidak ada pelindungan data, maka data yang belum boleh dibuka untuk orang lain bisa berakibat bocor dan dicuri orang lain.
Menurutnya, hal tersebut sangat merugikan bagi pemilik permohonan dan itulah yang menjadi sebuah tantangan serta salah satu tugas berat bagi DJKI untuk melakukan upaya-upaya penanganan data yang disimpan dalam database DJKI.
“Sebagaimana kita ketahui, teknologi informasi di DJKI telah dikembangkan selama beberapa tahun, tetapi jika dilihat historisnya masalah keamanan ini baru muncul beberapa tahun belakangan,” tambah Dede.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Dede mengharapkan kepada para peserta agar dapat saling bersinergi untuk berdiskusi memberikan sumbangsih pemikiran, masukan, saran, dan meminta masukan serta saling mengisi demi mewujudkan pelindungan KI yang maksimal melalui TI. (Uhi/Ver)
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar rapat persiapan untuk kegiatan Expose Kinerja Satu Dekade dan Apresiasi Kekayaan Intelektual (KI) yang merupakan acara puncak perayaan Hari KI Sedunia 2025, pada Senin, 2 Juni 2025 di Ruang Rapat Dirjen KI. Rapat ini dihadiri oleh jajaran BOD DJKI, Kepala Biro Umum, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama, serta Kepala Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum. Pertemuan tersebut membahas teknis pelaksanaan, susunan acara, serta strategi komunikasi guna memastikan kegiatan yang akan diselenggarakan pada Rabu, 4 Juni 2025 berjalan lancar dan optimal dalam menyosialisasikan pentingnya pelindungan kekayaan intelektual kepada masyarakat.
Senin, 2 Juni 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum, menyelenggarakan kegiatan Webinar Obrolan Kreatif dan Edukatif Kekayaan Intelektual (OKE KI) dengan mengangkat tema “Pentingnya Lisensi Penggunaan Musik dan Lagu” Kegiatan ini menghadirkan narasumber Makki Omar Parikesit, Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional LMKN, pada Senin, 2 Juni 2025.
Senin, 2 Juni 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI menerima audiensi dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Selatan pada Senin, 02 Juni 2025 di Gedung DJKI. Kunjungan yang bertujuan untuk koordinasi layanan kekayaan intelektual (KI) di wilayah serta pelaporan capaian kinerja bidang KI ini dipimpin oleh Kepala Kantor Wilayah Sumatera Selatan Agato Simamora, dan diterima oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu. (CRZ)
Senin, 2 Juni 2025
Selasa, 3 Juni 2025
Senin, 2 Juni 2025
Senin, 2 Juni 2025