Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Republik Indonesia (RI) Yasonna H. Laoly menyampaikan pentingnya peranan kekayaan intelektual (KI) di masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Yasonna pada kegiatan Digitalk Fest 2023 yang diselenggarakan di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Rabu, 13 September 2023.
“Dari sebanyak 64 juta Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), baru sebanyak 10% yang mendaftarkan KI-nya. Itulah sebabnya kami berkeliling ke daerah-daerah untuk mendorong para UMKM untuk mendaftarkan KI-nya,” ujar Yasonna.
Selanjutnya, Yasonna juga menyampaikan bahwa pada dasarnya pengetahuan akan pentingnya pelindungan KI masih belum merata. Oleh sebab itu, masih banyak pelaku usaha yang menyepelekan masalah pelindungan KI.
“Jadi nantinya saat mereka mempunyai merek tetapi belum mendaftar, kemudian muncul merek baru yang sama dan lebih terkenal, dan berakhir menjadi masalah, perkara. Akan lebih baik untuk segera mendaftarkan mereknya,” jelas Yasonna.
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan yang disampaikan Arief Muhammad, narasumber yang merupakan influencer dan pengusaha muda, bahwa urgensi dari pendaftaran merek atau pelindungan KI sangat tinggi.
“Contohnya seperti merek salah satu rumah makan padang yang sudah 80 tahun berdiri. Dikarenakan tidak paham akan pentingnya pendaftaran merek, sekarang pasrah aja saat ada seseorang yang menggunakan mereknya, karena jika mau protes juga nggak bisa. Mereknya belum terdaftar,” ucap Arief.
Selain itu, Arief juga menyampaikan pentingnya menjaga citra dari brand image. Hal ini bisa menjadi menyulitkan jika merek yang dimiliki sama dengan yang lain, tetapi kualitas yang diberikan tidak sebaik yang dimiliki. Hal tersebut bisa mengganggu brand image yang telah dibangun.
“Oleh sebab itu, jika merek kita sudah terdaftar. Kita bisa mengajukan keberatan jika ke depannya ada merek yang memiliki kesamaan, dari logonya maupun penamaannya, yang dapat menghancurkan brand image yang telah dibangun,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Digitalk Fest 2023 diselenggarakan oleh Bataknese Professionals Association dengan mengusung tema Penguatan Ekonomi Kreatif Melalui Budaya serta Kekuatan Teknologi.
Digitalk Fest menyoroti tren pemasaran digital yang kini berkembang dalam berbagai format. Pengembangan kreativitas, wawasan berbasis data, dan keterampilan analitis pelaku industri ekonomi kreatif akan jadi fokus utama seminar.
Turut hadir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim. (SAS/KAD)
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar audiensi dengan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) pada Senin, 25 Maret 2025 di Gedung DJKI, Lantai 10. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu dan diikuti oleh Direktur Jenderal AHU Widodo, dan para pimpinan tinggi pratama di lingkungan DJKI dan Ditjen AHU
Senin, 24 Maret 2025
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Sesditjen KI) Andrieansjah menghadiri Seminar Kekayaan Intelektual yang diinisiasi Universitas Pelita Harapan pada 21 Maret 2025. Mengusung tema "Tanggung Jawab Notaris dalam Pembuatan Akta Kekayaan Intelektual: Tantangan dan Perkembangan Regulasi di Indonesia di Era Teknologi dan Digitalisasi Kekayaan Intelektual", Andrieansjah memberikan pemaparan materi tentang pelindungan dan kepastian hukum terhadap KI.
Jumat, 21 Maret 2025
Sebanyak 1.160 ASN dari empat kementerian, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Kementerian Hukum, Kementerian HAM, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, mengikuti program Mudik Bersama dengan tema "Mudik Aman Sampai Tujuan" pada Jumat, 21 Maret 2025.
Jumat, 21 Maret 2025
Kamis, 10 April 2025
Rabu, 9 April 2025
Rabu, 9 April 2025