Manifestasi Upaya Pelindungan Kekayaan Intelektual melalui Peringatan Hari HAM Sedunia ke-57

Jakarta - Setiap tanggal 10 Desember dunia memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM), tidak terkecuali Indonesia. Hari HAM merupakan hari bersejarah di mana majelis umum Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) mengadopsi Deklarasi Universal HAM yang merupakan tonggak penting dalam perjuangan perlindungan HAM serta menjadi pengingat bahwa semua manusia dilahirkan bebas dan setara dalam martabat dan hak.

Pelindungan HAM menyangkut banyak sekali aspek, salah satunya adalah pelindungan hak ekonomi dan budaya yang di dalamnya mencakup kekayaan intelektual. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) turut berpartisipasi memeriahkan rangkaian acara peringatan Hari HAM sedunia ke-75 dengan tema “Harmoni Dalam Keberagaman” yang diselenggarakan pada Minggu, 10 Desember 2023 di Lapangan Banteng, Jakarta.

Pada kesempatan ini, DJKI hadir langsung di tengah masyarakat untuk memberikan konsultasi dan sosialisasi KI yang tak lain bertujuan untuk meningkatkan pelindungan kekayaan intelektual, agar kreativitas dan inovasi masyarakat Indonesia dapat terus berkembang tanpa diskriminasi.

Rendy salah satu pengunjung kegiatan Peringatan Hari HAM sedunia ke-57 turut memberikan testimoninya terhadap layanan konsultasi KI yang ia dapatkan. 

“Tadi saya sempat bertanya tentang apa itu kekayaan intelektual, karena sejujurnya saya pernah mendengar kata ‘HKI’, namun kurang memahami perbedaan setiap jenisnya seperti merek, hak cipta, paten dan lain sebagainya,” ungkap Rendy.

Menurutnya, dengan kegiatan ini ia jadi mengetahui dan menyadari pentingnya KI sehingga kedepannya laman DJKI menjadi ‘top of mind’ jika berbicara tentang pendaftaran merek dan hak lain yang berhubungan dengan pelindungan karya.

Di kesempatan yang sama Iin dan Alfi yang juga telah melakukan konsultasi dengan DJKI dan mengutarakan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara kontinu. 

“Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat seperti ini bisa jadi media dan akses yang paling mudah bagi masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah untuk mendapatkan informasi secara adil dan menyeluruh. Sehingga nantinya masyarakat seperti kami dapat lebih menyadari urgensi pelindungan KI,” ungkap Iin.

Kegiatan ini diharapkan dapat memacu semangat masyarakat Indonesia dalam membangun pemajuan HAM demi menghapuskan kesenjangan secara khusus dengan meningkatkan kesadaran untuk lebih memperhatikan pelindungan hak atas kekayaan intelektual dalam setiap karya kreatif anak bangsa. (AMO/DIT)



LIPUTAN TERKAIT

Asistensi Permohonan Paten Melalui Patent One Stop Service di Universitas Mulawarman

Pengajuan permohonan paten seringkali masih menjadi kendala bagi para inventor karena harus membuat draf permohonan yang dianggap sulit. Banyak inventor yang masih belum paham melakukan penulisan draf permohonan paten, terutama yang terkait lingkup pelindungan patennya sendiri.

Rabu, 17 Juli 2024

Keunikan Produk Perkebunan dan Pertanian Indonesia Dipamerkan di Sidang Majelis Umum ke-65 WIPO

Experience the Premium Quality of Indonesia’s Geographical Indication Agricultural Product menjadi tema Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam memamerkan produk indikasi geografis (IG) pertanian dan perkebunan pada Senin, 15 Juli 2024.

Selasa, 16 Juli 2024

Kenalkan Produk KI dan Budaya, Indonesia Ikuti Pagelaran Seni dan Jamuan dalam rangka Pameran AWGIPC

Masih dalam rangkaian Sidang Majelis Umum ke-65 Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengikuti Pagelaran Seni dan Jamuan dalam rangka Pameran ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) pada Senin, 15 Juli 2024.

Senin, 15 Juli 2024

Selengkapnya