Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM kembali menggelar safari paten ke
limanya, kali ini kota yang dituju adalah Malang, Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut, Direktur
Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Freddy Harris mengajak para akademis
di kota Malang untuk lebih giat lagi menghasilkan inovasi yang kemudian
didaftarkan ke DJKI.
“Karena, kalau kita Indonesia mau menjadi bagian dari negara maju, maka
harus banyak menghasilkan produk-produk berbasis kekayaan intelektual. Tidak
menjadi negara pembajak dan tidak menjadi negara peniru,” kata Freddy saat
membuka acara Safari Paten di Singhasari Resort Batu, Jawa Timur, Jumat
(11/6/2021).
Menurutnya, Indonesia sangat mungkin untuk menghasilkan banyak inovasi
dan menciptakan invensi yang dibutuhkan masyarakat.
Mengingat, Indonesia memiliki banyak Perguruan Tinggi, Universitas,
Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang berpotensi menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan
teknologi.
Di sisi lain, Freddy juga mengingatkan kepada para peneliti dan akademisi
agar penelitiannya berdasarkan atas kebutuhan publik agar dapat
dikomersialisasikan.
“Produk hasil invensi tersebut harus mampu
dibuat berulang-ulang secara massal dan berhasil dikomersialisasikan sehingga
akan menjadi pendorong para inventor untuk terus berinovasi menghasilkan paten
yang aplikatif,” ucapnya.
Direktur Paten, DTLST dan Rahasia Dagang, Dede
Mia Yusanti menambahkan bahwa pendaftaran paten dalam negeri tidak akan
meningkat tanpa peran para peneliti di Litbang, Perguruan Tinggi, serta pelaku
usaha dan industri untuk terus bersinergi dan menggali potensi inovasi yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya safari paten yang menyuguhkan
diseminasi paten, pendampingan penyusunan spesifikasi paten (drafting
paten) serta mediasi terkait permohonan paten, diharapkan dapat meningkat
permohonan paten dalam negeri.