Lewat Interaksi Langsung, Stafsus Menkumham Fajar Lase Ajak Pelaku UMKM Lindungi Kekayaan Intelektual untuk Kembangkan Bisnis

Rokan Hulu - Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM (Stafsus Menkumham) Bidang Transformasi Digital, Fajar BS Lase mengajak masyarakat khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memahami pentingnya pelindungan kekayaan intelektual (KI) sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan bisnis.

Menurutnya, pelindungan KI seperti merek, paten, desain industri, dan hak cipta bagi wirausaha memiliki banyak manfaat. Diantaranya sebagai pelindungan hukum kepada pencipta dan terhadap hasil karya ciptanya, serta nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya. 

Lebih lanjut, pelindungan KI juga akan meningkatkan kompetisi dan memperluas pangsa pasar, khususnya dalam hal komersialisasi KI. Selain itu, untuk mengantisipasi adanya pelanggaran dan klaim dari pihak lain atas KI yang kita miliki.

“Hal ini karena kekayaan intelektual memiliki nilai jual ekonomi. Itulah kenapa kekayaan intelektual wajib untuk dilindungi,” kata Fajar Lase pada kegiatan Penguatan Pelayanan Publik Kekayaan Intelektual bertema Menumbuhkan Nilai Ekonomi Generasi Muda di Era Digital di Hotel Sapadia, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Kamis, 8 September 2022.

Ia juga menuturkan bahwa terdapat banyak sengketa merek pada suatu produk yang terjadi di Indonesia dimenangkan oleh pihak lain yang bukan pemilik sesungguhnya, karena masyarakat dan pelaku usaha tersebut tidak mendaftarkan KI-nya.

“Maka semua harus melek dan sadar dalam melindungi kekayaan intelektual. Jangan tunggu sampai ide orisinil kita dicuri orang lain, baru kita mau ngurus kekayaan intelektual kita, mereknya dan sebagainya,” ungkap Fajar Lase.

Fajar Lase juga menyampaikan bahwa pelaku UMKM tidak perlu khawatir akan mengalami kesulitan dalam mengajukan pencatatan dan pendaftaran KI, karena permohonannya sudah dapat diajukan secara daring yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja melalui situs www.dgip.go.id

Melalui interaksi langsung dengan masyarakat dan pelaku UMKM di Kabupaten Rokan Hulu, Fajar Lase kemudian mendemonstrasikan bagaimana cara mengajukan pencatatan dan pendaftaran KI.

Ia juga mengingatkan langkah yang harus ditempuh pelaku UMKM setelah produknya mendapat pelindungan KI, yaitu melakukan publikasi promosi dengan memanfaatkan teknologi digital melalui media sosial maupun e-commerce

“Produknya bisa dijual di tokopedia, bukalapak, dan dan situs sejenisnya. Promosinya bisa lewat media sosial instagram, atau tiktok,  malah lebih asik, karena dana promisinya tidak ada biaya," ujarnya.

"Dengan memanfaatkan teknologi digital ini, kita dapat memperluas jangkauan pasar, menciptakan brand awareness, menghemat biaya promosi karena tidak perlu menyewa toko offline,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Rokan Hulu, Indra Gunawan. Menurutnya, ide-ide kreatif yang terlindungi secara hukum dapat menjadi sumber ekonomi bernilai tinggi yang mampu meningkatkan kesejahteraan pemiliknya.

"Oleh karena itu, jika seseorang memiliki ide atau gagasan sedari awal memang sebaiknya segera didaftarkan agar mendapatkan pelindungan dari negara," tutur Indra.

Ia berharap, para pelaku usaha mulai mencatatkan dan mendaftarkan KI-nya. "Adanya kegiatan sosialisasi ini, akan ada tindak lanjut dari para pelaku usaha mendaftarkan produknya agar mampu memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu," ucap Indra.



LIPUTAN TERKAIT

Melindungi Warisan Budaya: DJKI Terima Audiensi Kanwil Kemenkum dan Dekranasda NTB

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB pada 4 Juni 2025. Kegiatan yang terselenggara di Gedung DJKI ini dilakukan dalam rangka membahas upaya maksimalisasi potensi kekayaan intelektual (KI) di wilayah tersebut. Audiensi ini menjadi langkah awal dalam melindungi dan mengembangkan berbagai warisan budaya serta produk unggulan UMKM di NTB.

Rabu, 4 Juni 2025

Kemenkum Raih Rekor MURI atas Mars Kekayaan Intelektual Indonesia

Kementerian Hukum Republik Indonesia menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kategori institusi dengan mars unsur varian etnik terbanyak. Penghargaan MURI ini diberikan pada Rabu 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman Jakarta dan diterima langsung oleh Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas.

Rabu, 4 Juni 2025

Satu Dekade DJKI: Apresiasi Kontributor Kekayaan Intelektual dan Komitmen Memperkuat Ekosistem Inovasi Nasional

Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menyelenggarakan kegiatan Ekspose Kinerja Satu Dekade dan Apresiasi Kekayaan Intelektual (KI) ) dalam rangka hari KI sedunia tahun 2025 pada 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman sebagai refleksi perjalanan 10 tahun pelindungan kekayaan intelektual (KI) di Indonesia. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah apresiasi dan pembuktian atas tumbuhnya ekosistem KI nasional sebagai penopang kemajuan bangsa di era digital.

Rabu, 4 Juni 2025

Selengkapnya