Komunitas Medan Harapkan Lebih Banyak Bisa Dialog dengan Menkumham Yasonna

Medan - Sekretaris Jenderal Federasi Musisi Indonesia (FESMI) Medan Muhammad Irsan berharap pemerintah lebih sering menggelar pertemuan dengan masyarakat. Pertemuan yang dekat dan dialog secara langsung sangat dibutuhkan masyarakat yang mengalami kendala, khususnya dalam pelindungan kekayaan intelektual.

"Pertemuan Menteri Hukum dan HAM Yasonna dengan komunitas ini sangat bagus, tapi kalau bisa jangan cuma sekali saja. Buat secara berkala seperti 3-6 bulan sekali," ujar Irsan terkait kegiatan 'Yasonna Mendengar' pada 12 April 2022 di Grand Andaliman, Medan, Sumatera Utara.

FESMI sendiri dalam pertemuan ini menyampaikan kegelisahan musisi Medan yang sering mendapatkan penghasilan maupun kontrak kerja yang tidak terstandarisasi dari pihak yang membutuhkan jasa/karya mereka. Tidak ada pendapatan yang pasti, kontrak kerja sering diputuskan sepihak oleh cafe/restoran yang mempekerjakan mereka.

"Kami berharap Pak Menteri mendengar masukan kami terkait pembuatan peraturan tentang standar tarif untuk para musisi karena selama ini prateknya di Medan berbeda-beda. Kami juga ingin baik pihak yang memberikan kontrak dan yang diberi kontrak sama sama untung," lanjutnya.

Senada dengan Muhammad Irsan, Pendiri Blogger Sumatera Utara Desy Zulfiani menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya secara pribadi maupun komunitas. Dari acara ini, Desy menjadi lebih terpacu untuk membuahkan karya.

"Dulunya kami nggak tahu bagaimana caranya melindungi karya kami. Kami jadi lebih termotivasi untuk membuat karya secara bersama-sama juga karena acara ini," kata Desy.

Dalam acara Yasonna Mendengar ini, komunitas juga diberikan kesempatan untuk melihat demo Persetujuan Otomatis Pencatatan Hak Cipta (POP HC). Komunitas juga diberikan fasilitas pencatatan gratis.

Desy menganggap fasilitas dan demo ini sangat dibutuhkan. Dari demo tersebut, dua melihat bahwa prosedur pencatatan hak cipta tidaklah sulit.

"Menurut saya mudah dan cepat, di bawah 10 menit, asalkan kita udah mempersiapkan semua dokumennya itu," lanjutnya.

Sebagai informasi, kegiatan Yasonna Mendengar sendiri pertama kali digelar di Medan Sumatera Utara. Acara yang dihadiri seratus komunitas secara langsung dan seribu secara daring ini merupakan rangkaian kegiatan Roving Seminar Kekayaan Intelektual yang akan digelar di 6 kota di Indonesia. (kad/alv)


LIPUTAN TERKAIT

Perundingan ICA CEPA Masuki Putaran ke-8

Delegasi Indonesia yang diwakili Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) aktif mengikuti putaran ke-8 Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) di Ottawa, Kanada pada 24 s.d. 28 Juni 2024.

Jumat, 28 Juni 2024

DJKI dan MyIPO Bahas Pendaftaran Merek dan Indikasi Geografis

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menerima kunjungan dari Intellectual Property Corporation of Malaysia (MyIPO) di Kantor DJKI, Jakarta, pada hari Jumat, 28 Juni 2024.

Jumat, 28 Juni 2024

Kendala Drafting Paten di Lingkungan Kampus NTB

Ishak, Operator Sentra Kekayaan Intelektual Universitas Negeri Mataram, menceritakan banyaknya potensi penemuan yang bisa dipatenkan di lingkungan kampusnya. Kendati demikian, tidak semua inventor mampu membuat drafting paten yang baik sehingga penemuannya bisa dipatenkan.

Jumat, 28 Juni 2024

Selengkapnya