Tuban - Kegiatan Sosialisasi Penguatan Pelayanan Publik Kekayaan Intelektual (KI) yang merupakan program dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) telah digelar pada Sabtu, 22 Oktober 2022 di Graha Sandiya Kabupaten Tuban. Pada pelaksanaannya, kegiatan ini telah dibuka secara resmi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Sucipto.
Adapun kegiatan ini merupakan hasil dari tindak lanjut survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang memiliki indikator penilaian meliputi kemudahan persyaratan layanan, prosedur layanan, waktu layanan, biaya layanan, dan indikator lainnya. Sehingga kegiatan ini diharapkan menjadi katalisator peningkatan pelayanan publik di DJKI.
“Saya mengapresiasi hadirnya kegiatan ini di Tuban karena ini merupakan wujud nyata kinerja, sehingga masyarakat di daerah khususnya Kabupaten Tuban dapat memahami kekayaan intelektual,” ungkap Kusnadi selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur.
Kusnadi mengatakan bahwa kreativitas masyarakat perlu didorong dengan adanya sosialisasi KI karena dengan memahami KI, masyarakat akan menyadari pentingnya pelindungan dan mendaftarkan KI-nya serta dapat menjalankan usaha dengan aman dan tenang tanpa khawatir usahanya ditiru orang lain.
“Hadirnya DJKI di Tuban merupakan hal yang luar biasa, Saudara sekalian bisa berkonsultasi secara langsung dan memahami proses untuk mendapatkan pelindungan hukum KI,” lanjutnya.
Dirinya memberi contoh kasus dari kesenian Reog. Kusnadi mengungkapkan bahwa Reog bukan hanya dari Ponorogo, setiap daerah di Jawa Timur juga punya Reog. Kesenian seperti ini harus dicatatkan agar tidak diakui oleh negara lain di kemudian hari.
“Reog Ponorogo misalnya, kalau tidak dicatatkan maka nanti akan diakui negara lain. Kami warga Jawa Timur tidak akan rela, oleh karena itu pendaftaran KI menjadi sangat penting,” ungkapnya.
Selaras dengan Kusnadi, Wakil Bupati Tuban Riyadi mengatakan bahwa Tuban memiliki potensi ekonomi melalui adanya 70.700 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Apabila semuanya mendaftarkan KI, tentunya hal ini akan memberi kemudahan kepada masyarakat untuk memasarkan usahanya.
“Yang terpenting adalah cintai usahanya dengan melindungi KI sehingga nantinya akan dicintai juga oleh konsumen,” pungkas Riyadi.
Sebagai informasi kegiatan ini dihadiri sebanyak 1000 orang masyarakat Tuban yang merupakan pengusaha, pelaku UMKM, perwakilan perguruan tinggi serta Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Tuban. Adapun nantinya, kegiatan ini akan kembali dilaksanakan di Kabupaten Gresik dan Lamongan Jawa Timur di waktu yang akan datang. (CAN/VER)
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar audiensi dengan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) pada Senin, 25 Maret 2025 di Gedung DJKI, Lantai 10. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu dan diikuti oleh Direktur Jenderal AHU Widodo, dan para pimpinan tinggi pratama di lingkungan DJKI dan Ditjen AHU
Senin, 24 Maret 2025
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Sesditjen KI) Andrieansjah menghadiri Seminar Kekayaan Intelektual yang diinisiasi Universitas Pelita Harapan pada 21 Maret 2025. Mengusung tema "Tanggung Jawab Notaris dalam Pembuatan Akta Kekayaan Intelektual: Tantangan dan Perkembangan Regulasi di Indonesia di Era Teknologi dan Digitalisasi Kekayaan Intelektual", Andrieansjah memberikan pemaparan materi tentang pelindungan dan kepastian hukum terhadap KI.
Jumat, 21 Maret 2025
Sebanyak 1.160 ASN dari empat kementerian, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Kementerian Hukum, Kementerian HAM, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, mengikuti program Mudik Bersama dengan tema "Mudik Aman Sampai Tujuan" pada Jumat, 21 Maret 2025.
Jumat, 21 Maret 2025