Kepulauan Riau Jadi Destinasi IP and Tourism 2023

Kepulauan Riau - Kekayaan intelektual (KI) memainkan peran penting dalam rantai industri pariwisata, seperti merek dagang pada produk wisata, pencatatan karya cipta, desain industri pada produk ekonomi kreatif, hingga indikasi geografis dan kekayaan intelektual komunal (KIK) yang sarat akan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional yang sering ditemui di destinasi pariwisata.


Dari sekian banyak destinasi pariwisata di Indonesia, Kepulauan Riau memiliki potensi wisata yang kuat dan dinilai dapat menjadi tujuan wisata besar berikutnya setelah Bali. Keindahan alam Kepulauan Riau didukung oleh potensi keragaman kekayaan intelektual masyarakat setempat.


"Kepulauan Riau memiliki potensi wisata yang meliputi obyek wisata bahari, terdapat 46 cagar budaya, kawasan agrowisata, wisata olahraga, seni dan budaya serta ragam kuliner khas," terang Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual Sri Lastami pada 16 Juni 2023 di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.


Salah satu KI khas Kepulauan Riau yang juga menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat adalah indikasi geografis Salak Sari Intan. Buah salak ini memiliki keunggulan rasa manis, daging buah tebal, tidak sepat walaupun buah masih muda, dan sangat harum.


Selain itu, juga banyak KI Komunal di Kepulauan Riau yang unik dan berpotensi mendorong perekonomian masyarakat, antara lain Joged Dangkong dari Tanjung Pinang, Nongkah Kampung Gizi dari Bintan, Berdah Sedanau dari Natuna, dan Tikar Daun Pandan Mepar dari Lingga.


Oleh karena itu, untuk mendukung pemanfaatan KI pada sektor pariwisata, tahun ini, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) memilih Kepulauan Riau sebagai destinasi Intellectual Property (IP) and Tourism setelah tahun sebelumnya dilaksanakan di Bali.

Lastami menjelaskan, IP and Tourism merupakan kegiatan penyebarluasan informasi tentang pentingnya KI baik secara personal maupun komunal di bidang pariwisata yang berfokus dengan pemanfaatan pelindungan dan komersialisasi KI yang berkaitan dengan pariwisata.


Pemilihan Kepulauan Riau sebagai destinasi IP and Tourism bertujuan agar semakin banyak turis domestik maupun internasional yang tertarik datang ke Kepulauan Riau.


Melalui program IP and Tourism DJKI berkomitmen untuk membantu peningkatan pemanfaatan KI dan turisme di Kepulauan Riau secara berkelanjutan. Nantinya akan digelar sosialisasi KI bagi para pelaku usaha di Kawasan Industri dan Asosiasi Pengusaha Kota Batam dan penyediaan fasilitas konsultasi KI secara langsung (Mobile IP Clinic).


Tak hanya itu, DJKI melakukan kerjasama dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam pada 26 April 2017 (berakhir 25 April 2022) tentang Penyelenggaraan Penyebarluasan Informasi dan Pelayanan dan Pendaftaran KI. Perjanjian kerja sama juga dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Riau pada 23 September 2021 s.d 22 September 2026 tentang Pelindungan dan Pemanfaatan KI.


“Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan mendorong Kepulauan Riau menjadi destinasi wisatawan menjadi tujuan wisata berbasis IP and Tourism agar menstimulasi gerakan KI Awareness dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui ekonomi kreatif pada sektor pariwisata,” pungkasnya. (syl/kad)



LIPUTAN TERKAIT

Melindungi Warisan Budaya: DJKI Terima Audiensi Kanwil Kemenkum dan Dekranasda NTB

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB pada 4 Juni 2025. Kegiatan yang terselenggara di Gedung DJKI ini dilakukan dalam rangka membahas upaya maksimalisasi potensi kekayaan intelektual (KI) di wilayah tersebut. Audiensi ini menjadi langkah awal dalam melindungi dan mengembangkan berbagai warisan budaya serta produk unggulan UMKM di NTB.

Rabu, 4 Juni 2025

Kemenkum Raih Rekor MURI atas Mars Kekayaan Intelektual Indonesia

Kementerian Hukum Republik Indonesia menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kategori institusi dengan mars unsur varian etnik terbanyak. Penghargaan MURI ini diberikan pada Rabu 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman Jakarta dan diterima langsung oleh Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas.

Rabu, 4 Juni 2025

Satu Dekade DJKI: Apresiasi Kontributor Kekayaan Intelektual dan Komitmen Memperkuat Ekosistem Inovasi Nasional

Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menyelenggarakan kegiatan Ekspose Kinerja Satu Dekade dan Apresiasi Kekayaan Intelektual (KI) ) dalam rangka hari KI sedunia tahun 2025 pada 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman sebagai refleksi perjalanan 10 tahun pelindungan kekayaan intelektual (KI) di Indonesia. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah apresiasi dan pembuktian atas tumbuhnya ekosistem KI nasional sebagai penopang kemajuan bangsa di era digital.

Rabu, 4 Juni 2025

Selengkapnya