Kemenkumham Bahas UU Paten untuk Mendorong Investasi Indonesia

Jakarta - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menerima kunjungan dari Kamar Dagang dan Industri Amerika Serikat (U.S. Chamber of Commerce/ KADIN AS) di Ruang Rapat Ali Said, Gedung Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Jakarta Selatan. Pertemuan ini memberikan informasi mengenai rancangan naskah Omnibus Law UU Cipta Kerja hingga Rabu, 4 Maret 2020. 

Dalam pertemuan ini, salah satu pembahasan yang diangkat adalah mengenai perkembangan revisi UU 13 tahun 2016 tentang Paten, terutama pada pasal 20, yang juga akan dimasukkan ke dalam Omnibus Law. Dalam pasal ini, pemegang (hak) paten wajib membuat produk atau menggunakan proses di Indonesia. Namun, pasal ini dianggap menghambat investasi karena implementasinya yang menyulitkan.

Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Cahyo Rahadian Muzhar, dalam pertemuan tersebut menyebutkan bahwa secara umum Omnibus Law akan menyederhanakan beberapa undang-undang dan peraturan untuk memudahkan investasi dan lapangan kerja. Pasal 20 dalam UU Paten yang termasuk dalam Omnibus Law juga akan dihapus dan diganti dengan peraturan baru yang lebih sederhana. 

Selain itu, Kepala Bagian Program dan Pelaporan DJKI, Andrieansjah, juga menegaskan bahwa saat ini pihaknya akan merevisi UU paten terkait dengan ketenagakerjaan yang berkaitan dengan pasal 20 demi mendorong investasi di Indonesia.

“Yang kedua, kami juga ada lisensi wajib nomor 30 nomor 2019. Pada dasarnya itu adalah penggabungan dari Permenkumham No 15 Tahun 2018 dan pasal 39 Tahun 2018 mengenai lisensi wajib dan pelaksanaan UU 20. Jadi, dua pasal tersebut sudah dicabut dan digantikan dengan Permenkumham Nomor 30 Tahun 2019 yang di dalamnya mengatur terkait dengan penundaan pasal 20 dan juga lisensi wajib,” pungkasnya.

Penulis: DAW
Editor: KAD


TAGS

LIPUTAN TERKAIT

Dirjen KI Terima Audiensi GNIK Bahas Program Pengembangan Talenta

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) di Kantor DJKI, pada Selasa, 16 April 2025. Kunjungan yang mempertemukan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu dengan Ketua Steering Committee GNIK Yunus Triyonggo ini membahas kolaborasi dalam penguatan manajemen pengembangan talenta bagi aparatur sipil negara khususnya DJKI. Kolaborasi ini menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia unggul berbasis lima pilar strategis: manajemen modal manusia, kepemimpinan, pemahaman bisnis, ekonomi hijau, serta literasi dan keterampilan digital. Dengan harapan kolaborasi antara DJKI dan GNIK dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang kompeten, adaptif, dan visioner.

Rabu, 16 April 2025

DJKI Kemenkum Selesaikan 116 Ribu Permohonan KI di Triwulan I 2025

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengumumkan capaian kinerja Kementerian Hukum selama periode Januari hingga Maret 2025 dalam konferensi pers yang digelar di Kuningan, Jakarta Selatan. Menkum menegaskan bahwa kualitas pelayanan administrasi hukum dan kekayaan intelektual (KI) kini telah mencapai standar yang sangat baik, sejalan dengan upaya Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Selasa, 15 April 2025

Pengukuran Maturitas KI: Langkah DJKI Perkuat Perlindungan dan Komersialisasi KI Nasional

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum memegang peran penting dalam pengelolaan Kekayaan Intelektual (KI) di Indonesia. Salah satu upaya dalam memperkuat sistem Kekayaan Intelektual yaitu dengan Pengukuran Maturitas Kekayaan Intelektual.

Senin, 14 April 2025

Selengkapnya