Jakarta - Seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 secara Hybrid di Gedung Graha Pengayoman Kemenkumham pada Rabu (1/6/2022).
Bertindak sebagai Inspektur upacara, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengenakan baju adat Ende, yakni Ragi Lambu-Luka Lesu lengkap dengan penutup kepala.

Dalam amanatnya, Joko Widodo mengajak seluruh komponen bangsa untuk membumikan pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Pancasila bukan hanya telah mempersatukan kita semua, Pancasila juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan berbagai ujian dan ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa. Bahwa bangsa dan negara kita bisa tetap berdiri kokoh menjadi negara yang kuat karena kita semua sepakat untuk berlandaskan Pancasila.” ujar Jokowi.
Jokowi mengingatkan, bahwa sudah menjadi tugas seluruh komponen bangsa, untuk benar-benar mengamalkan Pancasila dan mewujudkannya dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Hal ini dimaksudkan agar Pancasila sebagai ideologi negara, dapat diambil manfaatnya oleh seluruh bangsa Indonesia.
DJKI selaku unit unsur pelaksana di Kemenkumham yang bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan intelektual siap mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pemberian pelayanan publik terkait pelindungan kekayaan intelektual.

Hal ini dibuktikan dengan diluncurkannya 16 program unggulan DJKI tahun 2022 oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly pada 6 Januari 2022 lalu.
Beberapa program tersebut diantaranya adalah Roving Seminar Kekayaan Intelektual,
Mobile IP Clinic yang akan dilaksanakan di 33 Provinsi, dan Sertifikasi Pusat Perbelanjaan Berbasis Kekayaan Intelektual.
Mengakhiri amanatnya, Presiden Joko Widodo berpesan agar seluruh pemimpin bangsa terutama di lingkup pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, para pemimpin partai politik, para pemimpin dan tokoh-tokoh ormas untuk menjadi teladan dan menjadi contoh dalam aktualisasi nilai-nilai pancasila.