DPR Kunjungi DJKI Bahas Penyusunan RUU Perubahan Undang-Undang Hak Cipta

Jakarta – Dalam rangka penyusunan naskah akademik dan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima kunjungan kerja Komisi DPR RI di kantor DJKI, Jakarta. Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis terkait pelindungan dan pengelolaan hak cipta di Indonesia, termasuk dalam era digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Razilu, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kunjungan DPR. “Kami siap memberikan masukan mendalam untuk mendukung pembentukan RUU ini, karena meskipun digagas oleh DPR, pelaksanaannya akan menjadi tanggung jawab DJKI,” ujar Razilu  pada 16 Januari 2025. Ia menyoroti pentingnya isu seperti kesejahteraan pencipta melalui peran Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), pelindungan karya berbasis AI, serta penguatan koordinasi antarinstansi dalam pelindungan konten digital.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah wacana peningkatan status LMKN menjadi lembaga negara atau badan pemerintah. Yeni Handayani dari tim perancangan peraturan perundang-undangan DJKI menekankan pentingnya optimalisasi remunerasi hak cipta, pelindungan konten digital di media sosial, serta keadilan distribusi royalti. "LMKN diharapkan tidak hanya memungut royalti musik tetapi juga seluruh karya cipta," jelasnya.

Dalam diskusi terkait teknologi digital, dibahas pengaturan peran platform digital seperti Instagram dan TikTok dalam distribusi royalti yang adil. DJKI juga menjelaskan upayanya dalam bekerja sama dengan e-commerce untuk menekan peredaran barang palsu. “Kami telah menjalin kerja sama dengan Google dan e-commerce besar untuk pengawasan, tetapi pengaturan lebih lanjut diperlukan agar akses terhadap konten melanggar hak cipta bisa ditutup sesuai regulasi,” jelas Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli Muda Yeni Handayani.

Kelembagaan LMKN turut menjadi perhatian, terutama terkait transparansi laporan keuangan tahunan yang harus diaudit oleh akuntan publik. DJKI menegaskan pentingnya pelaksanaan ketentuan tersebut untuk menjaga akuntabilitas. Selain itu, adaptasi mekanisme seperti copyright tribunal dan tanggung jawab platform User-Generated Content (UGC) menjadi agenda penting dalam penyusunan RUU ini.

Isu penting lain adalah pelindungan karya berbasis AI. DJKI menyoroti perlunya norma yang tidak membatasi inovasi tetapi tetap memberikan kepastian hukum dan keadilan. “Kita harus memastikan aturan ini fleksibel dan adaptif, tanpa menjadi belenggu bagi inovasi teknologi,” tambah lanjut Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Agung Damarsasongko.

Melalui pembaruan Undang-Undang Hak Cipta ini, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan era digital dan ekonomi kreatif dengan lebih baik, mendukung visi besar negara menuju ekosistem kekayaan intelektual yang maju dan inklusif.

 



LIPUTAN TERKAIT

Melindungi Warisan Budaya: DJKI Terima Audiensi Kanwil Kemenkum dan Dekranasda NTB

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB pada 4 Juni 2025. Kegiatan yang terselenggara di Gedung DJKI ini dilakukan dalam rangka membahas upaya maksimalisasi potensi kekayaan intelektual (KI) di wilayah tersebut. Audiensi ini menjadi langkah awal dalam melindungi dan mengembangkan berbagai warisan budaya serta produk unggulan UMKM di NTB.

Rabu, 4 Juni 2025

Kemenkum Raih Rekor MURI atas Mars Kekayaan Intelektual Indonesia

Kementerian Hukum Republik Indonesia menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kategori institusi dengan mars unsur varian etnik terbanyak. Penghargaan MURI ini diberikan pada Rabu 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman Jakarta dan diterima langsung oleh Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas.

Rabu, 4 Juni 2025

Satu Dekade DJKI: Apresiasi Kontributor Kekayaan Intelektual dan Komitmen Memperkuat Ekosistem Inovasi Nasional

Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menyelenggarakan kegiatan Ekspose Kinerja Satu Dekade dan Apresiasi Kekayaan Intelektual (KI) ) dalam rangka hari KI sedunia tahun 2025 pada 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman sebagai refleksi perjalanan 10 tahun pelindungan kekayaan intelektual (KI) di Indonesia. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah apresiasi dan pembuktian atas tumbuhnya ekosistem KI nasional sebagai penopang kemajuan bangsa di era digital.

Rabu, 4 Juni 2025

Selengkapnya