DJKI Jembatani Inventor dengan Industri Melalui Ekspo Paten Indonesia

Jakarta - Di tahun 2024, peningkatan paten dalam negeri terus menunjukkan progres yang cukup baik. Hal ini tidak terlepas dari peran para pemangku kepentingan di bidang paten yang saling bekerja sama dalam meningkatkan inovasi di Indonesia. Namun, peningkatan paten dalam negeri ini tidak diimbangi dengan banyaknya jumlah paten yang berhasil dikomersialisasikan.

Pemeriksa Paten Ahli Madya Rifan Fikri menggambarkan keadaan tersebut sebagai lembah kematian bagi inovasi yang dihasilkan, adanya celah antara inventor dari akademisi dan lembaga penelitian dengan industri yang mengakibatkan matinya produk paten yang tidak dilirik oleh industri sebelum dikembangkan.

“Melihat hal tersebut, Direktorat jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) membuat kegiatan Ekspo Paten Indonesia sebagai sarana untuk menjembatani invensi-invensi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dengan cara dipamerkan supaya dilirik oleh industri-industri yang telah kami undang maupun masyarakat luar yang datang ke pameran ini,” terang Rifan.

Kegiatan Ekspo Paten Indonesia ini diselenggarakan selama dua hari dari tanggal 12 s.d. 13 Juni 2024 di Hotel Shangri-La Jakarta dengan menghadirkan produk hasil invensi dari 38 peserta yang terdiri dari perguruan tinggi, industri, dan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian dari Kementerian Pertanian.

Rifan menginginkan melalui pameran ini masyarakat mengetahui bahwa saat ini teknologi yang dihasilkan oleh inventor dalam negeri sudah sangat maju, tetapi memang masih banyak yang belum dilirik oleh industri untuk diproduksi dan dipasarkan. Kegiatan ini juga mempersiapkan lokasi business matching untuk industri dan inventor yang ingin membahas kerja sama lebih lanjut.

Harapan Rifan dengan adanya pertemuan antara perguruan tinggi dengan industri pada kegiatan ini mendapatkan sambutan yang baik. Kegiatan ini menghasilkan penandatanganan kerja sama antara Yayasan Satriabudi Dharma Setia dengan Universitas HKBP Nommensen di bidang penelitian akselerasi teknologi dan pengetahuan genomik dan kesehatan.

“Harapan kami dalam mengikuti Ekspo Paten Indonesia ini telah terpenuhi, di mana invensi bertemu menemukan inventor untuk tindak lanjut paten di Universitas HKBP Nommensen,” ujar Christine V. Sibuea Peneliti Utama dari Universitas HKBP Nommense Sumatera Utara.

Lebih lanjut, Yuni Puji Astuti Asisten Bidang Pengelolaan dan komersialisasi Kekayaan Intelektual (KI) Science Techno Park (STP) Institut Pertanian Bogor mengharapkan adanya kelanjutan dari kegiatan Ekspo Paten Indonesia di setiap tahunnya.

“Harapannya ekspo paten ini lebih rutin diselenggarakan, karena sarana menjembatani dunia pendidikan dan sains dengan industri tidak bisa sesekali saja. Tentunya lebih banyak dilaksanakan, lebih baik,” ucap Yuni.

Yuni mengapresiasi upaya DJKI yang senantiasa mendorong para inventor dalam negeri untuk melakukan hilirisasi agar mereka juga mendapatkan manfaat ekonomi dari produk yang dihasilkan. Namun, Yuni mengharapkan adanya pengelompokan pada masing-masing bidang supaya memudahkan industri untuk menemukan invensi yang ingin mereka sasar.

“Dari kemarin sudah banyak sekali industri yang mampir ke booth kami, bahkan Alhamdulillah ya tadi saya menerima salah satu perusahaan asing yang tertarik dengan STP IPB. Kemarin juga ada yang meminta untuk melibatkan atau mengundang mereka apabila ada momen pertemuan untuk industri dengan peneliti atau inventor lagi,” ungkap Yuni.

Senada dengan Yuni, Akvis Fauzi Technical Support dari Technology Inovation PT Pertamina Persero turut mengapresiasi peran pemerintah yang terus mengupayakan berkembangnya ekosistem KI di Indonesia melalui berbagai macam kegiatan.

“Melalui acara ini, banyak pihak yang mengapresiasi usaha-usaha kami untuk mengembangkan paten di dalam negeri. Dari sini juga kami mendapatkan partner-partner baru dan inovasi-inovasi baru yang dihasilkan oleh para akademisi dari perguruan tinggi peserta ekspo paten indonesia,” jelas Akvis.

Untuk menjadi salah satu bagian yang mengambil peran dalam meningkatkan ekosistem KI dari kalangan industri, Akvis menjelaskan pihaknya menjalin kerja sama dengan technology provider ataupun dengan uinversitas dalam bentuk riset untuk mengembangkan produk atau memberikan solusi terhadap isu-isu di bidangnya yang nantinya akan bermuara menjadi sebuah paten.

Selain kegiatan Ekspo ini, DJKI sebagai instansi yang memberikan pelindungan hukum di bidang KI terus memberikan upaya-upaya terbaiknya dalam meningkatkan jumlah paten dalam negeri serta mendorong para inventor untuk melakukan komersialisasi, salah satunya dengan memberikan sosialisasi dan pendampingan penyusunan dokumen paten di daerah-daerah melalui kegiatan Patent One Stop Service.

Sejumlah kemudahan untuk para inventor juga disiapkan oleh DJKI, salah satunya dengan memudahkan pendaftaran paten melalui online yang dapat diakses oleh pemohon melalui dgip.go.id dengan memilih menu paten, sehingga dapat mengajukan permohonan kapan saja dan di mana saja.



LIPUTAN TERKAIT

Asistensi Permohonan Paten Melalui Patent One Stop Service di Universitas Mulawarman

Pengajuan permohonan paten seringkali masih menjadi kendala bagi para inventor karena harus membuat draf permohonan yang dianggap sulit. Banyak inventor yang masih belum paham melakukan penulisan draf permohonan paten, terutama yang terkait lingkup pelindungan patennya sendiri.

Rabu, 17 Juli 2024

Keunikan Produk Perkebunan dan Pertanian Indonesia Dipamerkan di Sidang Majelis Umum ke-65 WIPO

Experience the Premium Quality of Indonesia’s Geographical Indication Agricultural Product menjadi tema Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam memamerkan produk indikasi geografis (IG) pertanian dan perkebunan pada Senin, 15 Juli 2024.

Selasa, 16 Juli 2024

Kenalkan Produk KI dan Budaya, Indonesia Ikuti Pagelaran Seni dan Jamuan dalam rangka Pameran AWGIPC

Masih dalam rangkaian Sidang Majelis Umum ke-65 Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengikuti Pagelaran Seni dan Jamuan dalam rangka Pameran ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) pada Senin, 15 Juli 2024.

Senin, 15 Juli 2024

Selengkapnya