DJKI Gelar Konsinyering Terkait Pembahasan Isu KI di Perundingan Internasional

Bogor - Isu kekayaan intelektual (KI) memiliki posisi penting khususnya dalam perundingan perdagangan internasional, oleh karena itu Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar konsinyering isu-isu kekayaan intelektual dalam rangka merumuskan strategi kebijakan di perundingan internasional di Hotel Aston Sentul Lake Resort & Conference Center pada Rabu (7/4/21).

“Konsinyering ini bertujuan sebagai forum diskusi pembahasan mengenai isu-isu KI di perundingan–perundingan internasional,” buka Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI), Freddy Harris dalam sambutannya. 

Menurut Freddy, saat ini eksplorasi atas nilai ekonomi KI merupakan salah satu potensi yang dapat menggerakkan roda perekonomian sebuah negara sebab hal ini merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam perdagangan internasional dan salah satu faktor kunci dalam ekspansi perdagangan.

“Saya berharap kita mampu bergerak maju untuk meningkatkan kontribusi sektor industri yang berbasis inovasi, khususnya riset dan pengetahuan untuk meningkatkan pendapatan nasional, tidak perlu leading minimal equal,” ujar Freddy.

Hal tersebut didukung oleh Direktur Perdagangan, Komoditas dan Kekayaan Intelektual Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), Agustaviano Sofjan di mana kepentingan nasional merupakan hal penting dalam posisi runding Indonesia.

“kita juga harus memastikan bahwa perundingan internasional harus adil, berimbang dan mementingkan kepentingan nasional terlebih dahulu,” jelas Agustaviano. 

Pada kesempatan yang sama Direktur Perundingan Multilateral, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), Dandy Satria Iswara menjelaskan bahwa KI mempunyai keterkaitan dengan perdagangan internasional, hal ini tertera dalam Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS). TRIPS merupakan perjanjian Internasional dalam bidang KI yang merupakan bagian dari World Trade Organization (WTO) Agreement. 

“TRIPS Agreement tidak hanya mengatur tentang pelindungan KI melainkan juga mengatur berperan penting dalam memfasilitasi perdagangan khususnya dalam pelindungan KI dan memastikan negara-negara anggota WTO dapat mencapai tujuan nasionalnya terkait KI,” ungkap Dandy.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kepentingan nasional, mampu mengamankan rencana, program, dan pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya guna meningkatkan akses pasar internasional maupun pertumbuhan ekonomi nasional secara maksimal.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat dan memberikan masukan berharga terhadap permasalahan-permasalahan KI yang sedang dibahas dalam perundingan-perundingan internasional serta berlangsung dengan lancar dan sukses untuk memberikan manfaat bagi kemajuan sistem KI di Indonesia,” tutup Freddy. 



TAGS

#Dirjen KI

LIPUTAN TERKAIT

Melindungi Warisan Budaya: DJKI Terima Audiensi Kanwil Kemenkum dan Dekranasda NTB

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB pada 4 Juni 2025. Kegiatan yang terselenggara di Gedung DJKI ini dilakukan dalam rangka membahas upaya maksimalisasi potensi kekayaan intelektual (KI) di wilayah tersebut. Audiensi ini menjadi langkah awal dalam melindungi dan mengembangkan berbagai warisan budaya serta produk unggulan UMKM di NTB.

Rabu, 4 Juni 2025

Kemenkum Raih Rekor MURI atas Mars Kekayaan Intelektual Indonesia

Kementerian Hukum Republik Indonesia menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kategori institusi dengan mars unsur varian etnik terbanyak. Penghargaan MURI ini diberikan pada Rabu 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman Jakarta dan diterima langsung oleh Menteri Hukum RI Supratman Andi Agtas.

Rabu, 4 Juni 2025

Satu Dekade DJKI: Apresiasi Kontributor Kekayaan Intelektual dan Komitmen Memperkuat Ekosistem Inovasi Nasional

Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menyelenggarakan kegiatan Ekspose Kinerja Satu Dekade dan Apresiasi Kekayaan Intelektual (KI) ) dalam rangka hari KI sedunia tahun 2025 pada 4 Juni 2025 di Graha Pengayoman sebagai refleksi perjalanan 10 tahun pelindungan kekayaan intelektual (KI) di Indonesia. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah apresiasi dan pembuktian atas tumbuhnya ekosistem KI nasional sebagai penopang kemajuan bangsa di era digital.

Rabu, 4 Juni 2025

Selengkapnya