Kekayaan Intelektual Indonesia Tampil di Panggung Global

Jenewa— Pemerintah Indonesia membuka pameran bertajuk “Local Roots, Global Reach: Showcasing Indonesia’s Intellectual Property” di Lobby Kantor Pusat World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa, Swiss, pada Senin (14/7). Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan Sidang Umum ke-66 WIPO yang berlangsung pada 8–17 Juli 2025.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Direktur Jenderal WIPO Daren Tang, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Indonesia Razilu, serta Duta Besar/ Kuasa Usaha Ad Interim Perutusan Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa Achsanul Habib. Pameran ini menjadi platform untuk mempromosikan produk kekayaan intelektual (KI), memfasilitasi kerja sama internasional, mitra bisnis dan peluang investasi.

Dalam sambutannya, Achsanul Habib menyampaikan bahwa KI tidak hanya sekadar perlindungan hukum, tetapi juga sarana untuk memperkuat warisan budaya dan ekonomi lokal. “Produk-produk yang kami tampilkan hari ini lebih dari sekadar komoditas; mereka membawa kisah komunitas, tradisi, dan keunggulan. KI dapat menjaga warisan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Mengusung tema pelindungan KI sebagai identitas global, Indonesia menampilkan berbagai produk unggulan yang telah mendapatkan pelindungan hukum KI. 

Dirjen KI Razilu menjelaskan booth pameran Indonesia tahun 2025 ini menampilkan lima zona khusus. "Kami memamerkan beragam produk mulai dari kosmetik halal dari Paragon Corp, yaitu Wardah, MakeOver, dan Kahf, ramuan herbal tradisional Sanga Sanga dari Bali, hingga inovasi fashion hijab Kisera 4-in-1 yang memiliki perlindungan merek dan paten sederhana atas teknologi pewarnaan," jelasnya.

Tak hanya itu, Indonesia juga memamerkan kekayaan indikasi geografis seperti kopi Gayo, Argopuro, Bantaeng, dan Kintamani, teh Java Preanger, gula aren Kulonprogo, serta batik khas dari berbagai daerah seperti Pekalongan, Merawit, Complongan, dan Nitik Yogyakarta. Pengunjung juga mendapat kesempatan untuk mencicipi kopi khas Indonesia dan menerima souvenir sebagai bagian dari promosi budaya.

"Melalui pameran ini, saya harap produk lokal yang telah berkembang pesat dan populer di tingkat nasional akan mendapatkan akses pasar dan promosi di tingkat global," harap Razilu.

Gelaran resepsi turut dimeriahkan oleh pertunjukan seni budaya, termasuk musik gamelan dan Tarian Wira, yang merepresentasikan kekayaan ekspresi budaya dari masyarakat adat Indonesia. “Setiap gerak dan irama dalam Tarian Wira mengandung cerita dan memori budaya yang perlu kita akui dan lindungi,” jelas Razilu.

Resepsi ini merupakan salah satu dari upaya Indonesia untuk mempromosikan perlindungan warisan budaya dan pengetahuan tradisional di forum internasional, sekaligus menunjukkan komitmen negara terhadap pembangunan berkelanjutan melalui KI. (DMS/GWP)



TAGS

#KI Umum

LIPUTAN TERKAIT

Kisah Wardah: Dari Merek Lokal Menjadi Ikon Global Berbasis Kekayaan Intelektual

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) berpartisipasi aktif dalam pameran produk unggulan berbasis kekayaan intelektual (KI) di Jenewa, Swiss pada 15 Juli 2025. Kegiatan yang diselenggarakan bersamaan dengan jalannya General Assembly WIPO ini, berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan produk KI, memfasilitasi kerja sama internasional, mitra bisnis dan peluang investasi.

Rabu, 16 Juli 2025

DJKI Boyong Kisera Tampil di WIPO, Suarakan Inovasi Lokal di Panggung Global

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum, kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong produk UMKM berbasis kekayaan intelektual (KI) ke pasar global dengan membawa produk-produk unggulan Indonesia, salah satunya Kisera, ke pameran World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss yang berlangsung hingga 17 Juli 2025.

Rabu, 16 Juli 2025

DJKI Jalin Kerja Sama dengan WIPO, Perkuat Ekosistem KI Nasional

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum melakukan pertemuan bilateral dengan Department for Development Cooperation World Intellectual Property Organization (WIPO) yang berlangsung di Kantor Pusat WIPO, Jenewa, Swiss, pada 15 Juli 2025. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam penguatan kolaborasi pembangunan kekayaan intelektual (KI) antara Indonesia dan WIPO.

Selasa, 15 Juli 2025

Selengkapnya