INACRAFT 2023: Mari Jelajahi Indikasi Geografis Indonesia di Stan Pameran DJKI

Jakarta – INACRAFT (The Jakarta International Handicraft Trade Fair) merupakan acara tahunan dikalangan pengrajin handicraft dan pemerhati bidang kerajinan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI). Di tahun 2023 ini, pameran tersebut diselenggarakan dari tanggal 1 s.d 5 Maret 2023.

Selain menjadi salah satu primadona bagi para pengrajin atau para pengusaha kriya, INACRAFT juga ditunggu oleh para pembeli atau peminat handicraft. Pada kesempatan kali ini, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) turut meramaikan acara tersebut sebagai bagian dari rangkaian hari Kekayaan Intelektual (KI) serta tahun merek.

“Produk kami, Lada Putih Muntok, merupakan Indikasi Geografis ke-4 di Indonesia dan sudah terdaftar sejak tahun 2010,” ujar Rafki Hariska, Ketua Badan Pengelolaan, Pengembangan, dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Bangka Belitung.

Selain itu, Rafki juga menyampaikan bahwa produk Indikasi Geografis (IG) mereka sudah diekspor ke beberapa negara, diantaranya Amerika, Malaysia, dan Vietnam.

Berpindah dari Provinsi Bangka Belitung, Jawa Timur juga memamerkan beberapa varian Kopi yang telah didaftarkan IG-nya. Diantaranya ada Kopi Robusta, Kopi Arabika, dan varian lainnya.

“Untuk kopi arabika sendiri, dalam 2 tahun sudah bisa dipanen. Tetapi ada juga yang sampai 3 atau 4 tahun baru bisa dipanen,” ujar Dani Firsada, salah satu pemilik kebun kopi di Bondowoso.

Dia juga menjelaskan bagaimana caranya mengolah kopi agar aroma yang diciptakan tetap terjaga. 

“Saat melakukan pembakaran biji kopi, jangan sampai lebih dari 15 menit setelah itu didiamkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar sisa bau dari pembakaran tidak ikut terbawa,” jelas Dani.

Pada pameran kali ini, beberapa penikmat kopi hadir dan meramaikan stan pameran DJKI. Selain mencoba kopi yang disediakan, para pengunjung juga membeli beberapa jenis kopi yang dipamerkan.

“Bisa dibilang rasa kopi Indonesia berbeda dengan kopi dari luar. Contohnya seperti Kopi Arabika Lintong ini, rasanya lebih pekat dibandingkan dengan kopi dari luar negeri,” ujar Dila, salah satu pengunjung stan pameran DJKI.

Tidak hanya itu, pada pameran tersebut juga memamerkan produk IG dari beberapa provinsi lainnya, seperti batik besurek dari Bengkulu, batik tulis nitik dari Yogyakarta, serta kakao berau dari Kalimantan Timur. 

Sebagai informasi, Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.  (SAS/VER)



LIPUTAN TERKAIT

Seminar Perempuan Indonesia: Berani Berkarya dengan Kekayaan Intelektual

Pada era yang semakin kompetitif, kreativitas harus semakin didorong agar setiap individu dapat bersaing secara global. Tak ubahnya para perempuan yang saat ini semakin dituntut untuk berdaya, salah satunya dengan memanfaatkan kekayaan intelektual yang mereka miliki.

Selasa, 30 April 2024

Sambangi SMKN 32 Jakarta, RuKI Bergerak untuk Negeri

Jakarta - Guru Kekayaan Intelektual (RuKI) Bergerak menyambangi siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 32 Jakarta. Gelaran kegiatan tersebut merupakan bentuk partisipasi dalam rangka menyemarakkan Hari Kekayaan Intelektual (KI) Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 April setiap tahunnya.

Selasa, 30 April 2024

Anne Avantie, Syanaz Nadya Hingga Anita Gathmir Tidore Bagikan Inspirasi Berkiprah di Bidang Kreatif

Kontribusi perempuan dalam bidang ekspor jasa dan produk kreatif tercatat mencapai 74% menurut data Kementerian Perindustrian. Hal ini disampaikan Reny Yanita Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Aneka pada Seminar Perempuan Indonesia yang digelar di J.W Marriott Hotel, 30 April 2024.

Selasa, 30 April 2024

Selengkapnya
https://www.gojosatoru.love/