Indonesia dan Jepang Diskusikan Pelindungan Hak Cipta di Ranah Digital

Jakarta - Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menjalin kerjasama dengan Japan Copyright Office (JCO) dan Content Overseas Distribution Association (CODA) untuk menggelar diskusi bertajuk “Webinar Copyright Protection in The Digital Era” pada Jumat, 12 Maret 2020. 

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Freddy Harris dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Kerja Sama KI, Daulat P. Silitonga, menyampaikan bahwa pelindungan terhadap hak cipta di ranah digital sangat penting. Dengan perkembangan internet, para kreator membutuhkan tempat yang kondusif dan aman untuk terus berkarya.

“Selain memberikan manfaat, tingginya penggunaan internet justru telah memberi akibat berupa ancaman terhadap eksistensi karya cipta dan invensi yang ditemukan oleh para penghasil Hak Kekayaan Intelektual (HKI),” ujar Daulat pada diskusi yang digelar di Zoom Meeting tersebut.

“Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 merespon secara cerdas dan tanggap terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pengumuman serta komunikasi Ciptaan dalam lingkup Global.

Dengan lingkungan yang kondusif untuk berkarya akan mendukung para insan kreatif Indonesia agar dapat berkontribusi tanpa cemas, karena karyanya tidak akan dibajak di pasaran,” sambungnya.

Oleh karena itu, dia berharap diskusi ini dapat menambah pengetahuan serta bertukar pikiran antara instansi penegak hukum terkait dan pemegang kepentingan untuk dapat berkolaborasi dan berkoordinasi di dalam menanggulangi permasalahan pelanggaran kekayaan intelektual.

Dalam pertemuan ini, narasumber yang hadir antara lain adalah Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Syarifuddin, Kasubdit Pelayanan Hukum dan Lembaga Manajemen Kolektif, Agung Damarsasongko, Kepala Seksi Pertimbangan Hukum Dan Litigasi DJKI Achmad Iqbal Taufiq, dan Director of Overseas Copyright Protection, Content Overseas Distribution Association (CODA) Masaharu Ina.

Masaharu Ina dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan diskusi ini. Dia berharap kedua belah pihak dapat memanfaatkan informasi mengenai pemanfaatan internet dalam promosi dan distribusi karya yang aman dari pembajakan.

“Saya sangat mengapresiasi langkah DJKI dalam kerjasama penyelenggaraan diskusi ini. Dalam dunia yang serba internet ini, saya yakin penguatan pelindungan adalah cara yang sangat penting untuk menciptakan ruang yang aman bagi para kreator agar tetap nyaman dalam berkarya dan berkontribusi pada ekonomi,” kata dalam sambutannya.

Sebagai informasi, DJKI telah menempatkan penegakan hukum sebagai salah satu pilar utama dalam sistem pelindungan KI di Indonesia. Hal itu terbukti dengan dibentuknya Direktorat Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa yang telah dibentuk sejak 2011 dan berkontribusi besar dalam penutupan berbagai website yang dinilai melanggar HKI. Ke depan, DJKI berencana untuk menciptakan instrumen hukum yang mengatur pelindungan musik dan lagu, serta buku di internet.


LIPUTAN TERKAIT

DJKI Gelar Pisah Sambut Pimpinan Tinggi di Lingkungan DJKI

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar kegiatan Pisah Sambut Pimpinan Tinggi di lingkungan DJKI pada Selasa, 16 April 2024, di Aula Oemar Seno Adjie, Gedung Eks Sentra Mulia, Jakarta.

Selasa, 16 April 2024

Jadikan Momentum Introspeksi dan Evaluasi Diri, Kemenkumham Gelar Apel dan Halal Bihalal Idulfitri 1445 Hijriah

Untuk mengawali kerja pasca libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menggelar apel pagi sekaligus halal bihalal secara hybrid yang dilaksanakan pada Senin, 16 April 2024 di Lapangan Upacara Kemenkumham Jakarta.

Selasa, 16 April 2024

DJKI Rencana Selenggarakan Geographic Indication Forum Juni 2024

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM berupaya serius untuk meningkatkan pendaftaran produk indikasi geografis demi meningkatnya kesejahteraan ekonomi dari daerah. Sejalan dengan pencanangan Tahun Indikasi Geografis 2024, Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Kurniaman Telaumbanua menyatakan pihaknya berencana akan menyelenggarakan Geographic Indication Forum pada Juni 2024 di Jakarta.

Selasa, 2 April 2024

Selengkapnya